
“Kalian gak bisa turun kayak di musim seperti ini, airnya sedang tinggi dan kami gak mau mengambil risiko,” kata Gaby, perempuan ramah berambut keriting di balik meja sebuah kantor tour & travel di Bled, Slovenia. Sore itu kami sedang negosiasi tentang trip keliling Bled yang akan kami ambil besok. Kami berdua ingin menggapai cita-cita luhur jauh-jauh menempuh penerbangan panjang dari Jakarta, mampir Qatar, lalu mendarat di Jerman, lalu naik bus sepanjang malam sampai tiba subuh-subuh di Ljubljana, lanjut naik bus lagi ke Bled, adalah demi arung jeram di Sungai Soča.
Sebenarnya sih kami ini korban iklan, pemirsa. Gegara cuplikan video orang main kayak di Sungai Soča sebagi kampanye I Feel Slovenia ngalor ngidul pas kami lagi selancar maya, kan jadi terpatri di hati dan pikiran bahwa wah kami harus ke sana nih. Sudah ada sinyal gitu. Ya sudah cus lah kami ke sana dengan cita-cita luhur tadi.
Ada dua cara mengarungi Sungai Soča: pakai kayak, atau perahu karet (rafting). Kalau mau kayak, pihak tour & travel gak mengizinkan dengan alasan sungai lagi banjir. Sedangkan kalau mau rafting, well, gak ada yang mau rafting di tanggal itu (dasar turis-turis payah!). Kalau kami bersikeras ngarung tanpa ada tamu lain, kami harus sewa mobil sendiri dan exclusively book the tour guide, which you know it would broke our little piggy bank. “Dan kita gak bisa ke Soča, kalian akan arung jeram di sungai lain,” Gaby menjelaskan, yang lagi-lagi, bikin kami patah hati.
10 Comments. Leave new
MUPEEEENG! Dah itu aja 🙂
Ini cerita lama banget gak ditulis-tulis salah satunya adalah takut MUPENG juga pengin balik lagi hahaha. Njuk mupeng lagi beneran.
Baca dari atas sampe bawah tulisan ini aku ngerasa kemarin ke Slovenia (yang cuma di Ljubljana doang) nggak ada apa-apanya haaa. Tjakep banget viewnya. Ngeliat air sebening itu anjing aja pengen nyebur, apalagi aku. (walau ntah tuh air sedingin apa hwhw)
Aku pas baca tulisan Mas Yan ke Ljubljana terus nonton Restaurants on the Edge di Netflix yang ngerombak resto di Ljubljana, ngerasa kayak ngapa kemarin cuman nongkrong di sekitaran stasiun ya wakakakak. Btw itu air di danaunya dingin Mas, tapi masih gak yang gimana-gimana gitu. Segar. Air dingin, angin dingin, tapi ada matahari, terus di ketinggian pula, asyik nan sensasional.
Rata-rata negara negara eropa tengah pemandangannya mirip-mirip ya mba didominasi gunung, rumput hijau, pohon cemara, dan jarang terlihat rumah penduduk di sekitarnya..Kalau ada rejeki jadi pingin ke sana. Sepertinya udaranya juga dingin.
Hai Mas Kandar. Iya, negara-negara di Eropa tengah mostly gini view-nya karena mountain range-nya juga lintas negara, jadi sudah tetanggaan, pemandangannya mirip. Cantik-cantik semua. Rumah penduduk ada tapi memang lebih banyak di ibu kota atau kota besar. Di sekitaran gunung gak terlalu, dan udaranya bener dingin. Even saat summer, masih adem adem gitu. Adem yang lebih dingin dari pada Jakarta pas musim hujan hahaha. Semoga segera ada rejeki ke sana yah. Thank youu udah mampir rumah kami.
JD sebenernya musim apa yg cocok utk main KAYAK ato RAFTING di sungai Soca mba? Kok aku JD pengen kesanaa hahahah. Penasaran jugaa makan ikan Trout . Sering denger namanya, udh kebayang rasa dagingnya lembut gurih.
Itu main Kayak ingetin aku pas main di Vang vieng :D. Sejam main dari poin A sampe destinasi, ternyata susah jugaaa wkwkwjwk. Lengan yg pasti pegeeel yaa. Kadang jujur aja kebantu Ama arusnya sih. Ga kebayang kalo arus ga kuat, capek bok.
Tapi kalo ke sini, Akupun prefer pake guide gini. Biar LBH banyak tempat yg didatangin dan ada yg menjelaskan. Kdg2 kalo eksplore sendiri ga asiknya itu kita ga ngerti itu tempat apaan :p.
Kayaknya summer oke cuman yang awal-awal Mba, jadi gak pas sering hujan. Kalau di web sih spring juga oke, as long as gak hujan karena gradiennya curam, jadi memang high risk kalau sungainya banjir. Iya kami juga masih penasaran sama ikan trout, meski ya aku gak makan ikan lagi. Kalau dari foto, dia mirip ikan tongkol wakakakak.
Iya Mba, kalau pertama kali sih mending memang pakai guide. Kalau kali ke-5, aku bakalan sewa mobil, bawa tenda, kemping-kemping gemes deh. Sekalian bisa berlama-lama juga di satu tempat. Pakai guide tuh kadang sebel baru in peace menikmati, eh malah diajak cabut.
Ceritanya detail banget, suka sungainya kayaknya bening…
Jadi ingin seperti kalian bisa keliling dunia 🙂
Blognya keren!
Kalian berdua keren!!!
Hai Mas Tirta, thank you udah mampir dan menyampaikan hal manis kayak gini. Jujur lagi butuh pujian biar balik semangat nulis lagi after a looog hiatus. Makasih yaa.