Kalau kamu pergi ke Mercator di Bled untuk belanja kebutuhan sehari-hari atau makanan siap saji, kamu akan dengan mudah menemukan deretan kue bolu krim dalam kotak plastik. Posisinya ada yang dekat sejalan dengan rak depan, ada juga yang di rak dingin sebelah tempat makanan siap saji di belakang. Bolu krim persegi itu dibuat dengan dua rasa, coklat dan original. Bagian bawah dan atas kue dilapisi puff pastry tipis, mengapit custard dan krim kocok tebal, lalu ditutup taburan gula pasir. Rasa coklat sedikit lebih mahal, tapi tetap gak lebih dari tiga euro. Kalau belinya di kafe/hotel, harganya akan lebih mahal. Apalagi kalau belinya satu set dengan teh atau cola.
Ada yang bilang rasa kue asli ada di jaringan Sava Hoteli. Klaimnya sih mereka berusaha mengikuti resep asli yang dibuat tahun 1953 oleh Ištvan Lukačević, pendatang asal Serbia yang membawa demam kue krim masuk ke Slovenia. Tapi seperti musim panas yang sejuk dan menyenangkan, kremšnita—orang Bled biasa menyebut kue ini—juga sebaiknya dinikmati dengan suka cita oleh semua orang.
10 Comments. Leave new
Bagus banget mbak pemandangan danaunya disana.. sepi sejuk mempesona gitu hehe
Apalagi sambil menikmati kue yang yummy dan enak banget.. buat ngiler 🤤
Jalan-jalan pagi di negara Eropa itu pastinya seru banget ya, vibes pemandangan dan orang-orang lokal yang menikmati kehidupan pedesaan mereka
Suka banget sama pemandangan rumah/castle yang ada ditebing diatas danaunya 😍
Baguuuuss. Penasaran banget sih kalau winter gimana, apa bakal beku apa gak danaunya. Iya aku suka banget Eropa, apalagi tempat yang rindang-rindang hijau gini, dengan bangunan tua yang masih lestari, kayak pindah ke dunia lain gitu. Kayak naik mesin waktu.
Mba justiiiiin, ga penting ini destinasi populer ato ga, tapi ini cantiiiiiik bangeeetttttt ❤️❤️. Sukaaa ih. Duuuh ngayaaal yeee kalo pensiun bisa tinggal di tempat secantik iniii :D.
Jd penasaran rasa ikan Trout. Sering denger, tp ga prnh coba jugaaa 😀
Aku pas ke sana juga mikir gitu, Mba, pensiun di Bled, atau ya pinggir-pinggirnya lah gak papa. Rumah di Bled mahal-mahal bener gile dah. Pas lihat papan iklan, harganya di atas 2M semua padahal gak yang besar-besar amat. Terus said by the local, biaya pajak di Bled makin mahal gegara orang-orang mulai ngeh banget wisata ke sana. Tempat wisata yang awalnya gratis karena itu bentukan alam, sekarang mulai dibangun pos-pos tiket gitu. Tapi mungkin biar jadi pemasukan kota supaya perawatan fasilitas umum lebih terjamin ya.
Iya penasaran juga ih. Kami sempat lihat bentukannya yang hidup pas jalan-jalan ke Zelenci (nanti aku ceritain terpisah). Bentuknya panjang, terus kayak ikan ajaib gitu tau-tau ada di kolam danau wkwk.
Baaaguuus… kenapa ya tone foto di daerah sono mah soft gitu, kalo disini mah kan ciri khasnya contrast dengan warna yg vivid.
Aku jadi penasaran jg sama ikan trout, rasanya kayak gimana yaaa…. tp paling penasaran sama kuenya, seenak itukah??
Tempatnya, kayaknya peaceful gitu yaaa… makan berdua di teras sambi nikmatin matahari, beuhhhh… mantaphhh…
dan foto-fotonya selalu baguuss, favoritku foto bunga tetangga yang selalu lebih pink iitu, hehehe..
Tiap maen kesini, selalu always tiba-tiba suddenly pengen jalan-jalan keluar dan motret sana sini.
Anyway, terima kasih mbak justin dan mas Gepeng untuk jalan-jalan virtualnya… selalu menyenangkan! benerannn…
Salah satu blog paporitkuw!
Hai Ady, ada yang kota yang lebih soft warnanya. Coba cek tulisanku soal Italia, pilih yang Florence ya (promo alus euy). Bangunan di sana lebih pucat dan pastel gitu. Kayaknya setiap negara di Eropa pasti punya kota yang begini deh, selain juga ada sisi yang lebih colorful. Di Italia itu Florence dan Milan kan pucat, tapi Cinque Terre-nya warna warni.
Nah soal kuenya, kadang kami tuh kalau cerita soal rasa makanan, takut bias gitu ke sobat pembaca. Apalagi perkara rasa itu kan sangat subjektif. Kami berdua tuh selalu appreciate every new things pas traveling, jadi apa-apa begitu dinikmati dan disyukuri, termasuk kue ini. Jadi kami merasa kue ini sangat enak. Tambah lagi memakannya di tempat indah seperti Bled, jadi rasa enaknya makin berlipat-lipat.
Penginnya kami cerita lebih rinci soal rasa dan tekstur, tapi kadang kami lupa juga gimana karena kuenya terlalu nikmat. Makan dua kali tapi kami masih gak bisa menerjemahkan rasa sebenar-benarnya. Coba sendiri ya nanti pas ke sana xixixi. Btw Ady makasih ya selalu mampir sini dan seneng dengernya bikin kamu jadi semangat eksplor. Sehat sehat selalu!
mbak justiin…lihat foto pemandangan gunung dan danau langsung berasa ikutan santai menikmati suasana disana. Setuju dengan mbak fany, bodoh amat dengan destinasi wisata populer, suasana kayak gini memang ga boleh dilewatkan..wkkwkwk
itu yang diseberang danau sebuah gereja yaa mbak..?
bentuknya mirip dengan gereja yang temui di medan dan kalimantan. Rata-rata memang letaknya di perdesaan dan bentuknya masih asli ketika pas dibangun…hehhehe
kastilnya berasa cerita dongeng dari eropa..hehhehee
Saya pun kalau lihat-lihat lagi foto di Bled ini, hati ini jadi ikutan santai lagi. Ingat banget rasanya berada di pinggir Danau Bled dan hati ini jadi tenaaang banget kayak lagi meditasi. Btw itu aslinya bukan di seberang danau, Mas Vay, itu di pulai sendiri di tengah danau (nanti fotonya tak tambahin ya). Dan betul itu gereja, namanya Pilgrimage Church of the Assumption of Maria atau singkatnya St. Mary’s Church. Konon kalau ke sana dan bunyiin the Sunken bell, nanti doanya terkabul. Mirip ya sama beberapa gereja di sini? Apa memang gereja katolik bentuknya gitu ya? Hmmm.
Iya kastilnya bagus ya. Itu Bled Castle merupakan kastil tertua di Slovenia lho Mas, dibangun tahun 1004 tapi masih kokoh berdiri dan terawat. Gentengnya aja masih oren terang gitu. Gak kebayang dulu bangun kastil di ketinggian gitu gimana. Cuman pasti kaisar sama para prajurit senang ya karena pemandangan dari kastil langsung Danau Bled yang berkilauan. Apa gak nikmatin gegara jaga-jaga pertahanan ya wkwk.
JUARAK BANGET BOLUNYAAA huhuhu deskrip paragraf pertama sungguh bikin aku tergoda dan di ending lihat fotonya… sesuai ekspektasi… ditambah suasana sekitar juga ya mbak. Bener kata Mbak Fanny, keknya damai banget dan enak kalau pensiun di sini (masih lama mbak tapi ngayal dulu yak).
Semoga kesampean nanti main ke daerah sana. Kayak masuk film Heidi ato Sound of Music tapi ga abis-abis. Adem nyamannn… dan kue bolu… kembali ke bintang utamanya, iya… bolu.
Hihihi enak yaa emang kalau pensiun di sini. Kalau ke daerah atas, itu kan Slovenia berbatasan juga sama Autria dan Italia ya, nah ada desa kecil yang penghuninya udah tinggal dikit. Pemerintah sana ada program bagi siapa yg mau tinggal di desa itu, nanti dapet duit. Kalau gak salah desanya part of Italy deh. Ngebayangin awal-awal pensiun enak banget sih. Dibayar pula kan. Tapi terus ngebayangin mau beli mi instan aja kudu turun gunung dulu tuh yah gimana yah wakakakak.
Semoga yaa, aku juga pengin balik lagi. Pengin ngerasain berenang di Bled situ, sama tidur siang di pinggir danau atau sepedahan ke gunung, piknik sambil makan bolu krim. Yummm!