

Entah berapa banyak orang yang setuju dengan pernyataan bahwa bekerja kantoran, eight to five (plus plus), membuat hidup tidak berwarna. Stagnan. Statis. Begitu begitu aja. Saya mengamini. Hidup kantoran baru terasa bergerak ketika ada kenaikan jabatan, kenaikan gaji, menikah, punya rumah, punya anak, travelling, dan hal normatif lainnya. Hal-hal yang bisa dilihat dan dinikmati oleh orang luar memang terasa seru karena adanya pengakuan dan apresiasi. Sebagai manusia biasa, wajar menyukai hal semacam itu.
Saya termasuk. Tapi saya sadar, banyak hal yang gak perlu pengakuan orang lain, hal yang gak perlu diakui oleh masyarakat, untuk dia menjadi sesuatu yang membuat kita bahagia. Beberapa perubahan kecil yang mewarnai hari-hari saya belakangan ini, diantaranya:
- Migrasi dari pengguna setia sistem pulsa handphone pra bayar menjadi paska bayar
- Menggunakan kaos terbalik
- Ke mol pake sendal gunung
- Mengeluarkan aura dominasi saat ketemu anjing (Thanks Cesar Millan!)
- Membiarkan katak hidup santai dipekarangan rumah
- Memakai eyeliner, sebulan sekali
- Bertahan duduk tanpa mengangkat kaki selama dua jam
- Makan serundeng (and I still hate it!)
- Beli rendang, untuk menyenangkan orang lain
- Mengubah urutan aktivitas saat mandi
- Gak ngecek soc-med pas bangun tidur
- Ke kondangan pake celana jins dan sepatu keds
- Tiba-tiba goyang dombret di supermarket
- Tiduran gelindingan di kasur display toko furniture
- Makan saos sambel
- Datang terlambat ke kantor, dan gak absen
- Mencuci magic jar
- Makan siang warteg, tiga hari berturut-turut, dengan menu yang sama
- Tidur sedikit lebih malam
- Memakai kemeja dimasukan ke celana
Udah? Kek gitu doang? Gak usah serius seius ah. Happiness is everywhere. Changes too. Bye!