Setelah menikmati indahnya tidur siang di De Halimun, kami kelaparan dan ingin dinner kece dengan datang ke tempat makan steak. Highlights makanan yang akan saya ceritakan disini ada dua, yaitu pas makan malam hari Sabtu dan makan siang hari Minggu. Sebenarnya masih banyak rekomendasi yang diberikan sama teman-teman, jadi memang sudah seharusnya weekend getaway ke Bandung ini diagendakan lebih sering hahaha.
I’ve been craving for Suis Butcher since my ex-boyfriend ate that few years ago. Agak konyol sih alesannya tapi serius, memang begitu. Nah pas Mas Gepeng juga gak masalah, malam itu kita dinner deh di Suis Butcher.
Kekurangannya satu ada di salad-nya. Masih asing buat saya makan salad kembang kol dengan saus creamy. Sausnya sih oke banget, tapi kembang kol kan mengandung raffinose yang bikin perut begah dan kalo salad ini dimakan sebelum daging (seperti saran food combining), yakin itu daging gak akan nikmat dimakan sampe habis.
Suis Butcher di malam hari terasa hangat dengan lampu remang kuning dan dekorasi klasik bernuansa coklat dan putih. Sederhana sekali, nyaman untuk makan sambil cerita macem-macem. Saya secara personal suka suasananya, semoga besok tempat parkirnya lebih luas ya.
Selanjutnya adalah makan siang kami hari Minggu.
Sebelum pulang, kami ketemuan sama teman kuliah yang kebetulan lagi main juga di Bandung, nongkrong di MG & Co Eatery. Mereka adalah sepasang orang tua baru dan kami belom nengokin adek bayinya yang sekarang udah berumur 3 bulan, namanya Akandra Jayantaka. Selalu seru ya kalo lagi jalan-jalan terus ketemu temen.
Beda sama Baby Lobster, MG & Co Eatery ini tempatnya Intagram-genic, dekornya retro-chic, furniturnya seru, ambience-nya asik, tapi karena dia semi outdoor, lumayan engap kalo siang. Disini saya cuma minum Classic Mojito dan cicip potato wedges, all taste good.
Thank you for recharging our mood, Bandung. You’re great!