Kamu nyari tempat makan Cina yang otentik, halal, dan vegetarian/vegan friendly? Maka Sulaiman resto ini harus masuk ke radarmu. Apa yang spesial dari tempat ini?
Pandangan pertama awal berjumpa?
Sulaiman bukan tempat makan yang rumit. Dominan warna hitam, dekorasi seadanya, wallpaper gambar bambu, dan penggunaan meja besar seolah mengajak kita untuk yok makan rame-rame gak usah mikirin yang lain. Lantai satu ditutup untuk umum, termasuk aneka seafood hidup yang biasanya mengisi aquarium. Kami makan di meja bundar besar lantai dua. Berhubung ini di ruko, makan di sini bikin kita gak ngeh sama apa yang terjadi di luar sana. Tambah lagi di ruangan utama, gak ada kata lain selain gelap dan miris. Akhirnya sepanjang siang hanya ada kami di sana.
Makanan apa yang gak boleh dilewatkan?
Buku menu Sulaiman sudah seperti kitab suci. Tebal dan pilihannya banyak. Restoran ini menyediakan aneka masakan khas Hui di Provinsi Shaanxi, ada juga yang khas Xinjiang dan Lanzhou. Semua menu ditulis dalam bahasa Cina, tapi ada tempelan bahasa Indonesianya, jangan khawatir. Kami memesan beberapa lauk pauk yang harganya paling affordable. Favorit saya adalah telur pitan dengan tahu dan kuah asam seperti campuran cuka dan minyak cabe. Saya juga suka dengan tomat cah telur yang begitu berisi dan menyegarkan. OH labu goreng saus telur asinnya sungguh extraordinary! Kami gak bisa berhenti memakannya! Sudah gitu, masakan Cina didesain untuk dinikmati bersama, jadi porsinya besar-besar. Puas dah!
Ada rekomendasi minuman?
Ketika pergi ke Cina, kami terbiasa makan dengan teh tawar gratisan. Jadi di Sulaiman, kami pesan teh tawar juga namanya ju hua. Teh ini bisa untuk banyak cangkir dan free refill. Asyik kan! Cita rasanya sangat menarik, serasa minum jamu tapi yang jamu segar gitu lho. Mau rasa terbaik? Minum pas masih hangat. Kalau sudah dingin, mending minta refill ganti yang panas saja wkwk. You’ll thank me latter, promise!
Bagaimana orang-orang di sana memperlakukanmu?
Kami gak ketemu banyak orang karena pramusaji hanya ada satu. Dia sangat baik dan kami sejujurnya kasihan apalagi setelah dia cerita sejak pandemi, restoran sangat sepi termasuk pas imlek. Selain pramusaji, kami rasa kokinya juga gak banyak. Butuh waktu lebih dari setengah jam untuk makanan kami tersaji apik di meja. Yah ada dua keluarga di ruangan private yang sudah datang lebih awal, jadi kami harus mengerti.
Jadi, apa alasan sebenarnya kita harus coba makan di sini?
Pemirsa, di Indonesia ada dua jenis restoran Cina. Pertama, yang dibuat untuk orang Indonesia, sebut saja yang jual fuyunghai, dimsum, ceker ayam, cap cay, dan sebagainya. Kedua, seperti Sulaiman ini, restoran Cina dibuat untuk orang Cina sebenar-benarnya. Kok gitu? Karena baru di sini kami makan mapo tofu yang sensasi pedasnya celekit-celekit khas cabe sichuan, baru di sini kami nemu telur pitan dengan kuah rasa cuka dan keset-keset di mulut, dan di sini kami nemu hand-pulled noodle yang rasanya mirip banget sama yang di Yunnan. Meski lumayan mahal, kami bahagia bisa cicip makanan Cina otentik di Jakarta.
8 Comments. Leave new
Beluuum. Belum pernh yg beneran dibikin asli orng Cina kayanya. Pernhny semacam2 chines food segala mi mulai dr resto n kaki lima 😆😅
Eh aku baru tau label baru Justin yg mereview makanan di Jakarta. Kereeen. Makasii rekomendasinya yaaa.. Request yg berikutnya nasi padang dong. Hehehe 😆😁
Nah ini resep asli Cina, Mba, karena rasa dan bumbunya gak biasa. Seneng banget juga akhirnya nemu yang mirip banget sama yang kita makan di Cina apalagi si mapo tofu, so so good! Sebenernya penasaran cobain yang menu signaturenya cuman mihil bener wkwk.
OH boleeeh nasi padang hahaha. Banyak kalo itu listnya mulai dari yang belakang tuh Bopet Mini, terus Pagi Sore, Sederhana yang bukan gede-gede itu dia enak banget apalagi jengkol cabe ijonya wkwk. Tunggu ya. Review on the way.
menu signature nya apa nih? jadi penasaran,, oiya kalau datang kesini harus reservasi dulu atau bisa langsung kak?
WAADOOOOOH… Ya ampun, kok bikin ngiler banget sih foto makanannya, hahahaha..
aku jadi pengen makan semuanya,
Telur pitan itu apa? trus itu labu goreng ga nyantei gitu tampilannya…..Ma po dou fu apalagi ituuu, kok kayak baso tahu gitu yaa…
bener-bener dah, ternyata makanan vegetarian itu seenak itu ya,
Aku ga pernah makan makanan otentik cina, kira-kira kecenderungan rasanya lebih ke apa ya kalo makanan cina?pedas?asin? gurih banyak mecin? apa gmn ya?
dan harganya.. hmmm… kalo aku kesana kyknya beli dua menu udah cukup sih, ga boleh lebih, trus minumnya bawa sendiri aja hahahaha…
Telur pitan, ada yang sebut juga itu telur seribu tahun, itu telur ayam/itik yang diawetkan pake campuran lempung, abu, garam, kapur tohor, dan sekam padi selama beberapa minggu atau sampai beberapa bulan (as written on Wikipedia ya). Biasanya dijadiin campuran bubur, nasi goreng, atau ya dimakan pake kuah gini. Sebenernya ada olahan telur khas Cina yang aku suka banget, namanya telur teh. Itu telur rebus yang dikungkum campuran teh hitam sama bumbu lain, wah yahud banget rasanya! Kalo penasaran coba beli di outlet Teh Enam Tiga, harusnya di Bandung ada.
Makanan Cina itu beda-beda per provinsi karena sangat dipengaruhi kondisi geografis dan iklim. Ada yang gurih pedas, gurih manis, atau gurih asin juga. Cara masaknya juga beda-beda. Di Netflix ada serial dokumentasi namanya Flavorful Origins, itu ceritain makanan khas dari 3 provinsi di Cina yaitu Gansu (season 1), Yunnan (season 2), sama Chaoshan (season 3). Nonton deh! *anothersuruhsuruhnontonwkwk*
Pernaaaah, lanzhou ramen noodle di muara karang Pluit mba. Ownernya imigran muslim dr lanzhou. Tp yg aku coba waktu itu cm Noodles. Enaaaaak!! Aku malah ga tulis di blog saking menikmati bgt rasanya. Ntr mau balik lagi ah.
Aku blm coba yg di atas nih. Kapan2 bakal aku datangin. Serius td baca namanya, aku lgs mikir ini resto Arab apa yaa hahahha. Sulaiman sih namanya. Ga kliatan Chinese nya
Aku belom kesampean euy coba mi lanzhou itu, jauh bener. Someday, pasti tak cobain, janjian dong bareng sekalian apa itu namanya, yang kalau ketemu bareng-bareng…. Apa sih, kopdar?
Wah iya, kalau gak ada tulisan Cina di foto gedungnya juga mungkin dipikir makanan Arab atau yang makanan Aceh ya.
Ihhh mauuu bangeeetttt kopdaran 😄😄. Hayuuuuk kita arrange kulineran bareng 😉