Delapan hari di Jeju, saya dan Mas Gepeng motoran keliling pulai mulai dari utara, melipir ke timur daerah Seongsan, terus ke selatan, dan melipir sedikit ke barat dan kembali lagi ke utara, ke kota Jeju. Dari semua perjalanan dan pengalaman yang kami alami di sana, satu aktivitas yang membekas banget adalah……
…saat kami mager-mageran di hotel setiap hari.
Hampir setiap hari kami bangun pagi, sarapan, terus malas-malasan sampai siang entah bengong, pelukan, ketawa-ketawa, main hape, lihatin foto kucing, pokoknya yang gak butuh tenaga banyak lah. Kami biasanya baru mulai mandi jam 10an dan keluar pas tengah hari untuk cari makan siang. Begitu terus. Yang beda pas hari di mana kami pindah dari Seogwipo balik ke Kota Jeju, itu juga karena jaraknya jauh dan pengin tiba pas langit masih terang. Kalau di ingat-ingat, ternyata rasanya ya asyik juga.
Di salah satu pagi di Seongsan sekitar pukul setengah tujuh, saya membuka semua lapis jendela kamar hotel. Di seberang sana menyapa hamparan pohon jeruk dan buah-buahnya yang oren merekah, angin dingin menusuk wajah dan saya ingat, saya tersenyum puas sekali. Pagi yang akan selalu saya ingat karena saat itu kami seolah gak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana, gak peduli dengan apapun, dan menikmati waktu yang lambat berdua saja.
4 Comments. Leave new
Surprisingly even tulisan pendek tp dpt banget aku. Emang kadang kadang mesti here and now yah biar bisa menikmati semua hal dengan baik
-gepeng-
-surprisingly nama yang paling sering disebut di blog ini-
-lagi keranjingan ngomong surprisingly-
Sebenernya santai gini gegara kamu sakit HAHAHA. Tapi jadinya enak yah mager magerannya. Bisa menikmati waktu pelan pelan dan in peace
Aww so sweet banget Mbak Justin dan Mas Gepeng ini ya 😆
Blogpost tentang kemageran yang ditulis dengan keindahan.. I’m a fan haha!
Emang mager-mageran ketika traveling itu enak banget, what’s the point of traveling if we can’t enjoy the moment, including mager-mageran moments 🙌
Tengcuuu Aqma. Iya paling nikmat memang slow traveling yah 🙂