TATT: Hal-Hal yang Paling Diingat dari Vietnam

Trip pertama saya ke Vietnam awal tahun ini rasanya masih bisa terus dibahas sama teman-teman saking banyaknya highlights dari yang bikin ngakak, bikin dahi mengernyit, bikin happy, sampai yang bikin gak pengin balik sana lagi hahaha. Ya boleh lah balik lagi tapi nanti-nantian yah kalau Vietnam sudah adem berangin. Sini saya kasih tahu hal-hal yang paling saya ingat dari trip tersebut dalam bentuk TATT (Thursday and Twelve Things)!

• Vietnam GERAH banget. Saya ingat pertama kali kami tiba di Ninh Binh, kami langsung kaget. Udara di depan kami tuh goyang-goyang kayak adegan lihat fatamorgana di gurun gitu. Kami langsung gobyos keringetan padahal belum ada 15 menit keluar dari Grab Car! Parah sih! Bahkan di teras gedung teater yang beratap dan berkeramik dingin saja masih berasa kayak dikukus!
• Karena itu juga, di Vietnam ini pertama kalinya saya mandi 3 kali sehari selama traveling saking gerahnya dan baju jadi bau kecut semua. Di Indonesia saja saya masih bisa mandi sehari sekali lho.
• Pas di Ninh Binh, kami sewa dua motor. Motor-motor ini punya guest house, keduanya metik butut, dan yang punya Agung WOW kayaknya itu bukan motor deh. Itu adalah ujian hidup level tertinggi Maslow’s Hierarchy of Needs yaitu Self-Actualization. Setiap mau nyalain motor, itu Agung lagi memenuhi kebutuhan akan pencapaian potensi tertinggi. Gimana gak? Di tengah panasnya cuaca, gak ada angin, gak ada hujan, gak ada es teh, gak ada kipas, DIA KUDU CEKLAK CEKLEK KUNCI BOLAK BALIK SAMPE BISA NYALA dan berapa kali harus ceklak ceklek itu hanya Tuhan yang tahu. Kemarin kayaknya 100 kali deh WAKAKAKAK.
• Selain motor metik butut itu, motoran di Ninh Binh juga berkesan. Selain karena aman ya gak ada polisi—saya gak bawa SIM soalnya wkwk, motoran di sana saingannya sama truk bok! Ini masih di dalam kota yang sama tapi rasanya kayak lagi di jalur mudik lebaran deh. Terus yang menarik, kita bisa lho menempuh jarak 24 km hanya setengah jam dengan kecepatan under 60 km/jam!
• Vietnam ramah vegan, pemirsa! I repeat, ramah vegan! Di Ninh Binh, HCMC, Hanoi, ada banyak pilihan vegan mulai dari yang franchise kayak Loving Hut, restoran fancy, ada juga chic cafe (biasanya opsi menu vegan). Selain rasanya enak-enak semua, harganya pun masih affordable kok. Oh iya plis kalau ke Vietnam, minum kelapa muda ya.
• Suatu sore di Hanoi, hujan turun deras sekali. Kami—yang sudah basah kuyup kehujanan—lagi di jalan balik hotel naik GrabCar. Pas di jalan si driver bilang, “Gue cuman bisa anterin sampai situ ya, nanti kalian jalan kaki.” Ternyata jalanan depan situ banjir, pemirsa! Banjir tinggi sedengkul orang dewasa! Bahkan banyak mobil yang akhirnya melipir karena takut kalau nanti malah ngadat. Kirain tadi si driver semena-mena, ehehe. Tapi masa gak da jalur alternatif sih?

• Dari Ninh Binh ke Hanoi kan kami naik travel ya, nah asyik banget kursi di mobilnya kursi pijit dengan remot yang bisa diatur-atur. Sepanjang perjalanan saya pijit terus cobain semua mode diulang-ulang mulai dari bagian paha, pinggul, punggung bawah, punggung tengah, pundak, sampai leher. Asoooy.
• Eh, saya ngerayain ulang tahun di Ha Long Bay lho. Meski tanpa Mas Gepeng dan tanpa perayaan apa-apa, tapi ulang tahunnya happy karena saya naik cruise, island hopping, main kayak, makan vegan bersama teman-teman baru, duduk di deck dan ngobrol personal sama Mba Firda, ah rasanya cukup sekali. Ulang tahun memang selalu jadi momen penuh syukur dan refleksi, tapi saya gak sangka bisa dikasih ‘bonus’ main ke Ha Long Bay kayak gini. God is good!
• Pas jalan sore di kawasan old town di Hanoi, kami ketemu kakak Angkatan Laut asal Sukabumi namanya Kang Diki. Dia lagi belajar bahasa Vietnam dan sudah tujuh bulan di sini. Senang deh ketemu orang Indo di luar negeri terus disapa dan mau ngobrol-ngobrol.
• Siang itu kami rencana nonton (apa saja yang ada di) Opera House Hanoi. Eh ternyata gak ada yang bisa ditonton. Bingung mau ngapain, akhirnya kami ikutan Hanoi City Tour. Kami awalnya mau duduk di deck atas yang terbuka, harapannya sih kena angin ya dan dikasih non la juga supaya gak kepanasan. Tapi akhirnya saya dan Mba Firda pindah ke bawah karena hujan. Kirain bakal boring, ternyata ini jadi aktivitas yang paling melegakan karena saya bisa tidur siang pake AC :’)
• Setelah tidur di bus, kami ngopi di Highlands Coffee Cafe belakang Opera House. Pas lagi asyik, tahu-tahu hujan dan langsung deras banget! Semua kursi bagian outdoor kena hujan, angin kencang, air juga mulai menggenang semata kaki. Kami bertiga berteduh a la kadar di payung tenda. Pas lagi diam-diam gitu, eh tahu-tahu ada petir! Jegelegerrrrrr! WOW! Dekat banget situ depan mata! Karena takut kesambar, akhirnya kami gantian jas hujan buat nyeberang masuk ke kafe.
• Pagi pertama di Vietnam, kami sarapan dessert dingin. Kami waktu itu pilih yang kelihatan paling warna warni dan ada puding karamelnya, kalau gak salah namanya Caramen Hoa Quả. Enak sekali. Kuahnya pakai santan jadi gurih dan gak oversweet. Menariknya lagi, orang Vietnam suka bikin seasonal drinks yang bahan utamanya dari buah-buah yang lagi musim. Saya waktu itu cobain minuman berbahan dasar buang mangga, dan gak oversweet juga dan enak deh.