“Wah gaul banget kita Ouy cobain brunch di kafe kekinian,” kata saya ke Mas Gepeng saat menghabiskan waktu jeda antara pagi ke siang hari itu dengan makan di Jacob. Kami awalnya mau usul makan mi ayam Donoloyo tapi sebelum terucap, Agung duluan rekomendasi Jacob yang mana kami gak tahu sama sekali dan gak pernah dengar, tapi in Agung we trust—lagian rekomendasi akamsi masa iya diragukan.
Agung cerita bahwa dulu, Depok ini tuh diduduki oleh Belanda dan sekarang lebih dikenal dengan nama Depok Lama. Jadi dulu ada saudagar Belanda kaya raya bernama Cornelis Chastelein yang beli bidang tanah banyak banget di Indonesia, salah satunya Depok. Dia mengambil orang-orang pribumi untuk dijadikan budak, yang tugasnya bantu-bantu urus tanah dan pembangunan. Ya bantu cuci baju juga kali ya. Kemudian Chastelein memilih 12 budak kepercayaannya untuk diwarisi tanah-tanah miliknya, juga menyematkan marga kepada mereka. Nah marga itu terdiri dari 12 nama salah satunya jacob. Konon marga ini diambil dari nama 12 murid Yesus.
Jadi apakah yang punya kafe ini adalah turunan marga Jacob atau inspirasi saja? Besok saya tanyain ya kalau pas balik ke sana. Sekarang mari kita kenalan dulu sama interior dan kudapan yang disajikan di Jacob.
1 Comment. Leave new
Kalo soal tulisan yg ada jokes nyempil tapi ga terlihat maksa, ya mbak J ini jagonya, sukak!
Kalo soal foto makanan, mbak Justin salah satu favoritku, selalu menyenangkan mata dan bikin jadi pengin makan.
Kok aku ga bisa nulis kayak mbak Justin yaa… foto-fotoku jg ga bisa semenggiurkan foto-fotonya.
Pokoknya deu beeeessss deh…