Satu hal yang saya tahu soal Manila adalah dia gak ada hubungannya dengan vanila, karena nama Manila sendiri terinspirasi dari tanaman bakau berbunga putih yang tumbuh di Intramuros. Yah ada beberapa hal lain seperti tentang Spanyol, Inggris, tentang bahasa Tagalog yang merupakan fusion dari bahasa Arab, Cina, Spanyol dan Sanskrit (pantesan susah betul didengarnya!), dan hal-hal yang sudah saya baca dulu sebelum terbang kesana. Tapi banyak juga fakta tentang Manila yang gak pernah diceritakan oleh siapapun.
1. Kawasan Manila yang rapih bersih hanya di Intramuros
Mungkin selama saya mengunjungi negara-negara, ibu kota yang paling gak terlihat ibu kota adalah Manila. Makati yang disebut sebagai pusat aktivitas ekonomi dan perdagangan pun masih kalah sophisticated dibandingkan SCBD wkwk. Lampu kota gak hype seperti Hong Kong atau Jakarta, trotoar kotor dan berantakan, juga gedung-gedung bertingkat yang standar saja. Satu-satunya tempat yang menurut saya rapih adalah di kawasan Intramuros. Wajar karena di sana banyak tourist attractions seperti Fort Santiago.
2. Dan ada anjing hitam baik hati di balik papan Almacenes Reales
Jika masuk ke kawasan Fort Santiago, di sebelah kanan ada tempat namanya Almacenes Reales (Royal Warehouse). Dibangun sejak 1591 dan runtuh karena gempa bumi. Tempat ini gak begitu populer entah kenapa. Wisatawan lebih suka mendatangi Fort Santiago saja dan akhirnya memang berujung pada keramaian gak nyaman di sana. Kami bertiga main ke Almacenes Reales dan mengambil beberapa gambar.
Bangunan ini artistik dengan gayanya sendiri. Selain itu, ada hal yang menarik juga yaitu seekor anjing hitam besar yang berada di balik papan tembok bangunan. Ada lubang sebesar telapak tangan disitu, jadilah si anjing hitam memoncongkan hidungnya seolah mencoba menyapa kami. Dari bentuk fisiknya sih anjing ini ada yang punya dan terawat dengan baik, di elus-elus pun dibalasnya dengan ramah. Such a good boy unchh~
3. Semua bisa jadi jajanan di Manila
Gak jauh beda dengan kita, Pinoy—bahasa slang untuk Filipino, punya berbagai ide untuk menjajakan jajanan. Mulai dari ayam berumur 1 hari, sate kepala ayam (helmets), sate ceker (adidas), balut, sate usus (isaw), bihun siram kuah (sotanghon), nasi mie siram kuah (palabok), telur ditepungin (kwek kwek), cumi goreng tepung (yang cuminya entah matinya kapan), jagung rebus pakai ikan tongkol (binatog), agar-agar siram saus karamel atau kelapa (kutsinta), pisang cokelat, dan sebagainya.
4. Permainan judi keliling, anak-anak juga bisa main
Ingat gak pas kita kecil, ada abang-abang jualan mainan keliling yang punya mainan ‘pasang-pasangan’? Kita bayar, lalu bertaruh dengan ambil papan berisi kertas gulung. Kalau beruntung kita bisa dapat mainan, kalau gak, cukup agar-agar gelasan atau permen rokok hadiahnya. Saat berada di kawasan penduduk lokal, saya melihat anak-anak berkumpul sambil ketawa-ketawa. Setelah saya intip ternyata lagi pada main judi dadu. Hadiahnya uang dan entah kenapa pada senang sekali. Joudeee!
5. Karaoke di mana-mana
Saya tahu Filipino suka karaoke, tapi saya gak menduga kalau mereka benar-benar sangat suka dan melakukannya juga suka-suka. Saat transit di tempat makan dalam perjalanan ke El Nido, ada tetangga yang karaoke lagu berbahasa Tagalog kencang sekali. Satu album pula yang dinyayikan. Pun saat menginap di Makati, rumah depan guest house menggelar karokean bersama tetangga-tetangga sambil ngemil santai. Pitch gak perlu perfect yang penting percaya diri, ada camilan, minuman soda, dan teks lagu.
6. Bus umum di Manila meski biasa saja tetap pakai AC
Jika ingin bepergian keliling Manila tapi gak mau naik LRT, bisa naik bus umum. Jujur saat di Manila saya memang gak berniat naik LRT karena takut mahal wkwk. Jadi lah saya pakai angkutan umum salah satunya bus. Untuk naik bus, kita harus menunggu di titik pemberhentian, ada yang pakai halte, ada yang hanya sign saja. Berhubung semua informasi jalur masih tertulis dan menempel di bus, kita perlu perhatikan baik-baik supaya gak salah jalur. Nah yang seru lagi adalah bus-bus ini pakai AC lho! Harganya murah pula! Asyique.
7. Naik jeepney berkesempatan melakukan amal jariyah
Salah satu angkutan umum yang menyenangkan di Filipina adalah jeepney. Kendaraan legendaris ‘peninggalan’ pasukan Amerika saat World War II ini memang ciri khas Filipina banget! Bentuknya sudah dimodifikasi sedemikian rupa supaya bisa jadi angkutan umum yang nyaman dan muat banyak, lalu dilukis-lukis entah mural atau tulisan-tulisan warna warni oleh yang punya. Gak ada hubungannya warna dengan trayek, seperti naik bus, kita harus jeli melihat rute yang tertulis di badan jeepney.
Lalu apa amal jariyahnya? Kita bisa membantu orang untuk bayar ongkos jeepney. Jadi modelnya begini, orang paling dekat pintu akan menitipkan uang ongkos ke orang sebelahnya lalu dioper terus sampai ke supir, begitu pun uang kembaliannya akan dioper dari supir sampai ke penumpang tadi. Beramal soleh jangan lah ditunda-tunda. Saat sudah ada tangan disodorkan, bantu oper ongkosnya ya.
8. Watch out tourists, supir taksi di Manila banyak yang sombong ishhh!
Ini pengalaman menyebalkan sih. Beberapa kali kami ditolak sama supir taksi gegara tempat tujuan kami kejauhan. Lha? Lalu apa bedanya naik taksi dengan tricycle yang juga suka menolak kami karena jarak? Penolakkan ini juga terjadi ketika kami di Intramuros di mana itu adalah lokasi turis. Dan catatan untuk teman-teman yang hendak naik taksi di Manila, banyak supir taksi yang gak tahu jalan. Ada lho supir taksi gak tahu apa itu Fort Santiago!
9. Banyak pemandangan sedih di Manila
Anak kecil gak pakai celana duduk di pinggir jalan mengorek-ngorek karung sampah, anak kecil tidur di meja warung pinggir jalan, gelandangan tidur beralaskan koran di depan perkantoran, kakek-kakek jalan membungkuk tanpa alas kaki dan yang membantu, pemandangan-pemandangan ini banyak saya temui di Manila. Semakin sedih mengingat sampah memang berserakan di mana-mana.
10. Minuman sari kelapa murni di Filipina gak enak
Kelapa muda atau orang lokal menyebutnya boku adalah salah satu identitas khas Filipina. Tercatat kelapa ekspor per tahun 2016 adalah lebih dari 15 juta ton. Banyak ya! Dan kualitas kelapa sini pun sudah diakui dunia. Hanya saja yang berbeda adalah ketika minum yang kemasan. Saat saya minum kelapa aslinya, rasanya segar sekali dan sangat lembut. Tapi yang kemasan itu rasanya, hmm, seperti kelapa buatan—padahal tulisannya kelapa murni. Rasanya agak kue-kue gitu, gak seperti kelapa. Seperti dicampur soda kue atau ekstrak vanila.
11. Dan makanan khas mereka memiliki cita rasa yang sangat sangat unik
Percayalah, banyak cita rasa baru yang akan ditemui ketika kita banyak mencicipi makanan lokal Filipina. Ikan kuah yogurt dan acar? Dadar terong? Sambal yang rasanya seperti fermented kedondong? Kuah kaldu ikan? Semua makanan yang saya rasakan disana rasanya sungguh unik, atau bisa saya bilang aneh hahaha. Tapi tenang, masih bisa dimakan kok dan saya lumayan menikmatinya. Percayalah, meski terlihat mirip-mirip makanan di rumah makan padang, tapi rasanya sangat berbeda. Pastikan kamu coba kalau ke Manila.
12. Ada kawasan muslim dipojokan Pasar Quiapo dan lokasinya sungguh memprihatinkan
Kawasan muslim ini kami temukan saat googling tempat makan halal di Manila. Pasar Quiapo yang hari itu buka pun menjadi tujuan destinasi kuliner kami dan sekalian menumpang shalat disana. Pasar Quiapo secara umum seperti tanah abang zaman dahulu. Banyak penjaja jajanan di sepanjang jalan dan lapak-lapak sederhana di sepanjang trotoar. Berantakan dan ramai sekali. Saat kita sudah berada di kawasan yang agak ke dalam lalu mulai disapa assalamu alaikum dan mendengar percakapan melayu disana sini, tandanya kita sudah berada di kawasan muslim Quiapo.
Jika terus masuk sampai ke dalam, nanti akan bertemu Manila Golden Mosque & Cultural Center dan di kanan kirinya sudah banyak sekali warga muslim yang mayoritas datang dari Malaysia. Yang menyayat hati adalah gang-gang kecil di sekitaran masjid sangat kumuh. Jalanan sempit, rumah-rumah sempit, kotor, becek dan sampah di mana-mana, aromanya pun gak sedap. Sungguh memprihatinkan.
14. Pastikan beli es krim tong-tong dengan harga murah
Saya gak tahu nama sebenarnya apa, tapi kita mengenalnya sebagai es tong-tong. Pun yang jualan mirip lah sama abang-abang es krim di Indonesia, jadi gak papa menyebutnya begitu ya hehe. Bedanya es tong-tong di Manila itu punya rasa keju lho! Saya pun langsung memesan satu dengan meminta toping keju lebih banyak ketimbang yang vanila. Rasanya yummy sekali! Jodoh dengan cuaca-panas-tanpa-angin Manila. Tapi pastikan sebelum kamu beli es tong-tong, lakukan survey. Biasanya di kawasan Intramuros akan ada beberapa penjaja es krim, nah tanyakan satu-satu berapa harganya. Saya yakin ada yang culas menaikkan harga beberapa peso. Pastikan kamu dapat yang paling affordable ya.
15. Kalau mau wisata fancy, kafe-kafe dan galeri artistik banyak di Manila
HeyDavina, salah satu akun Instagram favorit saya selalu rajin memposting foto kafe atau restoran atau a casual building in the corner of the city yang artistik dan tampak cozy. Nah kalau kamu mau dan suka yang seperti itu, Manila punya beberapa tempat yang super lit untuk kamu datangi. Sebut saja Wildflour Café + Bakery, Sarsá Kitchen + Bar, Manam Comfort Filipino, Toyo Eatery, atau Polilya. Mau berkunjung ke tempat-tempat well-designed dengan barang-barang artistik? Bisa ke GBR Museum, Tesoro’s Philippine Handicrafts, Silverlens Galleries, Finale Art File, atau Archivo 1984 Gallery. Don’t forget to always ootd ready!
16. Alay Filipina gak jauh beda dengan alay Indonesia wkwk
Ah, maafkan jika saya harus membawa suku alay disini tapi beneran deh, I felt more like home when I’m in Manila because of them! Mereka-mereka yang pakai jaket oversize lalu snapback miring, lengkap dengan sepatu kets merk lokal kebesaran, ada juga yang pakai jeggings bercorak macan lalu kaus yang potongan bolongnya di mana-mana, make up seadanya, memakai wedges entah nyaman atau kesakitan, lalu menggoda lawan jenis sambil menjaga rambut agar tetap paripurna, dan mereka-mereka itu nongkrong duduk dimana saja, tertawa terbahak sampai lompat-lompat, ah rasanya seperti ada di Kranji. Sorry, no alay photo available.
17. Orang Filipina makan mangga pakai terasi!
INI BENERAN WOY! Lucu banget ini mah. Saya memang tahu ada jajanan mangga tusuk di Manila dengan saus hitam, tapi saya gak pernah menyangka kalau itu terasi. Memang sungguh para Filipino ini punya citarasa yang ajaib. Mangga, yang entah manis atau asam sama saja warna dan bentuknya, dibelah dua lalu ditusuk, lalu disiram kuah terasi yang rasa udangnya gila tajam banget! Jika mangganya manis, rasanya benar-benar lucu. Mangga dan terasi udang, buah manis lalu ada asam-asam kecut terasi, menarik. Tapi jika mangganya asam, sudah lah, buang saja hahaha.
18. Penginapan di Filipina baik dorm maupun private room semua terjangkau
Negara yang saya datangi sebelum pergi ke Filipina adalah UK, dan jetlag ekonominya luar biasa ya! Saya benar-benar berasa mewah saat ke Filipina, semua sangat terjangkau. Jika di Edinburgh saya bayar 300ribuan per malam per orang, untuk dorm di Manila saya hanya bayar 90ribuan untuk dua malam per orang! Bagaimana dengan private room? Saya menginap di kamar private hanya di Puerto Princesa, dan kalian tahu berapa harganya per kamar? 324ribu saja dan itu dibagi bertiga!
Baca juga dong: 5 Pesan untuk Hostel dari Sobat Setia Hostel
19. Jangan berpikir menggunakan tricycle untuk bepergian jarak jauh
Kenapa kami gak ada naik tricycle sama sekali di Manila? Karena semua tricycle menolak kami. Untuk jarak-jarak yang lebih dari 5 km itu gak ada yang mau lho. Kenapa ya? Beberapa taksi pun juga menolak entah kenapa. Jadi kami selalu naik bus umum dan jeepney saja. Kalau yang dekat-dekat saya jalan kaki. Kalau urusan harga, naik jeepney dan bus sudah pasti jauh lebih murah dan willing to help-nya tinggi, berbeda dengan abang tricycle atau taksi.
20. Air acar is lyfe!
Lanjutan poin nomor 3, di samping banyak sekali jajanan yang ada di Manila, satu yang selalu ada setia hampir dimana-mana adalah cocolan air acar atau air cuka. Makan kwek-kwek, tokneneng, sate cumi, sate usus, sate kulit, fishball, semua disiram/dicocol/atau direndam air acar. Jujur, air acar ini enak! Tentu saja dengan cita rasa unik seperti yang sudah-sudah, tapi kalau kamu makan gorengan direndam ini terus kunyah bawang-bawangnya juga, wih sedap banget gengs! Camilan paling favorit kalau dikasih air acar adalah kwek-kwek, telur puyuh yang digoreng tepung dan dimakan hangat-hangat. Cinta~
P.S.: Foto oleh Firda Milla diambil dengan kamera Olympys OM-D EM10 Mark II, selain itu diambil oleh kamera Panasonic Lumix GX85. All photos are edited by yours truly.
24 Comments. Leave new
Semua makanan yang pake acar beneran enak enak loh
Oh trus pas kita kemaren kesana panasnya minta ampun
Ya ampuuun bagusss bangett!
–bukanbocahbiasa(dot)com–
Tiiiiin ini 20 fakta ini aku ga ada yg tau lah walau sudah ke sana. Asli ga icip makanan apa-apa karena parno babi duluan hahaha. Trus ga naik bus juga karena sendirian di manila takut nyasar, jadi ke mana2 naik uber / grab. Berasa cupu banget kala itu. Baca ini jd pengen balik lagi deh :))
Kalau sambal mangga kan biasanya pakai sedikit terasi juga. Rasanya enak. Tapi kalau terasinya sebanyak gitu, saya jadi mikir kayak apa rasanya hehehe
Wah baca ini saya jadi tergugah untuk mengunjungi teman-teman saya di sana yg komunitas penyuka boygroup. Biar bisa tanya itu cumi matinya sejak kapan. Haha… Nice share.
Iya, mesti banget bawa payung atau kipas angin baterai
Wahahaha, kalo ada cara mengetahui cumi matinya kapan dari bau amisnya tolong saya dikabarin ya wkwk
Iya sambal mangga terasinya dikit banget seiprit, lah kalo saus mangga tusuk ini benar-benar isinya terasi. Sungguh berani ya wkwk
Orang Manila memang gak sereligius orang El Nido sih tapi gak berasa bahaya kok Mir. Kamu mau balik lagi ke Manila? Aku mah transit aja lah, lanjut ke Cebu wkwk
Makasih mba nurul yang bukan bocah biasa 😀
kalau ke negara baru tentunya sangat ingin tahu segala hal tentang negara itu ya
Sedih liat ayam baru lahir udah jadi makanan. T,T
Tapi aku selalu penasaran sama halo-halo.
Iya kasihan ya, baru juga belajar jalan hahaha
Iya bener mba tira. Kita jadi bener bener memperhatikan sekitar untuk tahu persis negara ini menyimpan rahasia apa aja
Hai, Justin….
Tahun lalu, aku ke Filipina dan cuman nyempetin satu hari ke Manila karena sisanya harus berada di Quezon City dan Tagaytay, terimakasih postingan kamu membuat aku sangat amat kangen sama Filipina dengan segala keunikannya.
Anyway menurut aku sih, ayam KFC Filipina ga seenak Jolibee sih *peace*, karena ayamnya entah kenapa sangat berminyak sekali dibanding Jollibee. Hehehe.
Sekalian mau nanya, apakah sempat ke Malacanang Palace Museum? Sampe sekarang masih ingin tahu cara daftar buat masuk kesana gimana… Hehehe barangkali Justin pernah.
Hehehehe terseret ke blog ini jadi keinget sama pengalaman trip ke Filipina.
Beberapa hal sudah dicoba makan dan didatangi tempat2nya. Naik jeepney juga. Yang belum memang makan KFC dan Jollybee karena tidak ada label halal. Bahkan di Quiappo pun orang2nya tidak merekomendasikan untuk makan di McD dan Jollybee. Saya bertanya saat akan makan siang sehabis salat Jumat.
Gereja gak ada yang jelek. Semua bagus, terawat, dan bikin nganga. Keren banget pokoknya 🙂
Hai Hanna. Salam kenal yaa :*
Aku belum pernah ke Malacanang Palace Museum (ini malah baru dengar wkwk). Yg aku tulis di sini adalah semua tempat yg aku datangi di Manila, karena lebih banyak habisin waktu di El Nido.
Hai Mas Adie… Gak ada label halalnya ya? Lupa aku wkwk. Lalu makan apa saja kah Mas di sana? Aku nemu rumah makan halal cuman satu di deket mesjid, yg ada yogurt ikannya itu.
Sudah lama balik kesini tapi kok baru ngeliat postingan ini di home 😀
poin2nya setuju banget! saya tahun lalu ke Filipina dan ingatannya masih anget.
Intramourous itu keren memang. setuju dengan kawasan2 yang kumuh…
Saya ke masjid Golden juga dan masya allah, betul, memprihatinkan berantakannya. Banyak baju2 semampir.
Ingatan naik jepney waduh dulu berantakan rutenya sempat salah jurusan wkw, dan membingungkan.
Kondisi MRT nya juga, perlu effort lebih karena tangganya masih jadul banget manual.
Muwacetnya juga ya, sepertinya tetanggan sama jakarta. Manila ini kota yang apa adanya banget. dengan kesemprawutan dan humanisnya.m
Tentang Manila, saya akui gereja dan museumnya bagus-bagus..btw, gambar2 streetfoodnya sedep banget mbak Justin..
Hai Rifan, apa kabar? Wah sesungguhnya kami malu, kamu baca tulisan ini saat belum dirapihkan (efek pindah rumah dari blogger ke wordpress memang masih belum beres semua haha).
Wah, kita punya pengalaman mirip mirip soal Manila ya. Naik jepney memang tantangan, gak ada tulisan rutenya coba! Kalau pun ada, biasanya kecil dan itu disamping mobil atau di belakang, ya jadinya nunggu jepney lewat baru bisa kebaca wkwk. Paling bener memang nanya langsung sama supirnya deh.
Sedap ya, rasanya pun emang sedap. Meski kotanya buluk, tapi makanan Manila enak enak sih. Kamu sempet coba makan apa saja di Manila?
Hamdallah Baik mba Justin haha.. I hope mba juga.
suka sekali dengan tampilan yang sekarang, dulu juga udah keren sih.
Saya balik kesini baca2 *without commenting* juga pas udah pindah ke Wp kok mba, jadi kepikiran mau migrasi juga nih. 😀
Betul sekali mba. Saya bahkan nyoba install aplikasi Sakay buat panduan, enggak begitu membantu karena praktiknya rutenya lebih membingungkan wkw. Betul, makanya saya selalu duduk dibelakang pak supir biar sekalian nanya2 langsung rute haha. Tapi memang seru sih naik Jeepney. belum ke filipina pokoknya kalau belum naik ini. 😀
Sepakat, yang enak dari manila, serba muraah.
pengalaman asik itu waktu capek jalan kaki di sekitaran gereja, lalu ada tram biru yang ngetem dan ternyata bisa nebeng gratis mengelilingi intramourus.
Streetfood enggak banyak yang saya coba mba, cuman nyoba makan berat di fastfood saja dan keliling makan di sekitaran masjid itu . haha. Kanan kiri banyak yang tempting sih, tapi masih uncertain sama labelnya.
Ikan berkuah yoghurt itu kok tampak enak sih mba , kunjungan kedua mungkinlah harus saya coba, kalau nanti ada kesempatan eksplor Coron. 😀
Oh sekarang pakai Blogger ya? Eeeh kamu baru rebranding ya jadi Positive Escape, waw keren sekali. Emang traveling sama buku itu pelarian positif, seru semua!
Oh saya lihat tuh tramnya, yang kayak odong-odong gitu bukan sih? Ternyata gratis ya. Waktu itu pengen coba nanya buat naik, tapi isinya buibuk semua wkwk gak jadi deh. Takut diajakin arisan.
Iya kami juga rencana banget pengin balik ke Filipin, pengin ke pantai-pantai di Cebu atau Coron, berenang-berenang, santai, wah live is beautiful bener ya..
Hahahahah lgs ngakak baca yg mangga dan terasi :p. Duuuh, aku jujur aja, kalo ditanya di antara semua negara Asean, aku bakal ga kepengen balik ke negara mana, jawabannya Filipina :D. Ini 1-1 nya negara Asean, yang dari awal berangkat, sampe pulang, aku dikasih kesialan bertubi2 mba :p.
Dimulai dari salah pesen tiket pesawat, jam transit terlalu mepet, jadi mau ga mau, book tiket lain :p. Trus hotel bintang yg kami pesen tiba2 renovasi pas Deket berangkat, yg artinya dlm waktu mepet aku hrs cari hotel lain. Trus sampe di Manila kecopetan di MRT nya. Pas pulang ke Jakarta, pesawat airasia dari Clark ke Singapura, di reschedule tanpa ksh tau apa2 ke kami. Jd nyampe bandara lgs cengok, Krn kami 1-1 nya penumpang yg ga dikabarin hahahahha. Untung ada staff airasia yg bantuin. Tp artinya tiket singapur – JKT lgs Angus, dan aku hrs pesen tiket baru Manila non stop JKT, dengan hrga jauuuuuuh LBH mahal. Ini bener kesialan bertubi2 sih.
Makin parah Krn ga ada 1pun makanan enak yg sesuai hahahahaha.. makanan mereka cendrung asam dan asin kan soalnya. Ga cocok blas Ama aku. Sbnrnya sih tujuan aku ksana cuma mau ke waterfall restaurant di san Pablo city, 2 jam dr Manila. Itu doang :p.
Walopun sampe sana, makanan yg bisa dicoba hanya pisang sale wkwkwkwkwk, sisanya babi semua. Sudahlah, aku memang ga cocok Ama kehidupan Philippines :D.
Wahahahaha drama bwanget itu! Bisa dibuat film, judulnya Kesialanku di Filipin wkwk. Iya makanannya asam asin, seru sebenernya kalau bisa nikmatin karena di Indonesia gak ada makanan kayak gitu (kami hampir gak pernah nemu restoran Filipina sih, seringnya kan Thai sama Vietnam).
Tapi gegara ke Filipina ini, jadi penasaran pengin ke negara-negara Amerika Latin, atau mana gitu yang bekas jajahan Spanyol juga. Pengin tau cita rasa makanannya kek gini juga gak wkwk.
Besok besok balik lagi lah Mba Fanny, ke pantai-pantai di Cebu atau Palawan biar happy. Pantainya asli baguuusss! Bikin hidup terasa indah~