Seseorang di El Nido berkata, ‘Kalau gak island hopping, terus ya ngapain di sini?’ Dia adalah tukang bentor yang ajak kami main ke Nacpan Beach, yang sebenarnya kalau kami island hopping (and all the tourist doing the same thing), dia gak dapat pemasukan lebih dong hahaha). Tapi mari kita optimis. Kang bentor, dan semua orang lokal di sini, ingin para turis melakukan island hopping. Kenapa? Pertama, pantai dan semua pesona didalamnya menjadi primadona El Nido, which was their pride. Mereka sangat bangga dengan pantai-pantai ini, “No other places like here, most beautiful beaces in my life!” kata seorang ibu warga lokal tapi jadi ekspat di beberapa negara lain.
Kedua, ketika turis bayar untuk ikut island hopping, sebagian dari biaya tersebut jadi sumbangan untuk menjaga kelestarian pantai dan laut. Keren bukan? Orang-orang El Nido begitu mencintai tempat tinggal mereka, entah kota maupun lautnya. Ini hal yang menyenangkan karena selain menjadi orang yang tahu-tahu datang dan memberi pemasukan untuk warga lokal, kita juga memberi kontribusi yang baik untuk alam yang kita nikmati keindahannya. Setuju gak?
Ketiga, well, kami sebenarnya bukan orang yang suka ikut tour. Kadang harganya mahal dan kami malas untuk harus pindah ke sana ke mari dalam waktu singkat. Tapi kalau gak ikut tour, masa kami akan berenang sendiri ke pulau yang satu ke pulau lain hahaha. Dan ternyata, membayar Rp325ribu per orang ikutan island hopping itu worth every penny! Nih alasannya.
2 Comments. Leave new
Aaaah bener banget mbak, traveling emang investasi jiwa. Aku gemesh deh lihat mbak dan masnya jalan-jalan muluh aaaaaah pengen juga. Lihat air air ini juga pengen rasanya kesana, tapi ku tak bisa berenang jadi agak parno gitu kalo berada di atas air, apalagi naik semacam kano kano gituuuu…. #brbikinwhistlist2018belajarrenang
Gapapa Ghe kalo gak bisa berenang, temenku juga gak bisa tuh, mau nyelup aja gak berani. Tapi gak tahan liat airnya jadi tetep nyemplung juga hahaha