“Gengs, gue kok gak tenang ya, curiga gue…” bisik Agung pelan pas kami berempat duduk mengitari kompor di ruang tamu rumah seorang biksu. Meski berusaha tenang, wajah Agung memang tampak waspada. Punggung yang biasanya bengkok, tahu-tahu tegak. Semua gerak gerik biksu gak ada yang luput dari lirikan mata Agung. Karena pernah mengalami hal serupa pas di Nepal dulu, saya dan Mas Gepeng merasa baik-baik saja, meski saya juga berkata, “Kalau pun dijahatin, nanti kita lawan terus langsung kabur saja, Mas Gepeng kan lebih gede badannya (dari si biksu).”
Semua ini gak akan terjadi kalau kami tetap bertahan menonton Gedong Festival di main hall. Tapi kalau begitu, cerita ini hanya akan jadi cerita biasa saja bukan? Mari kita mundur dulu ke beberapa saat sebelum kami makan keju basi dari si biksu.
14 Comments. Leave new
mau engga ya salah satu tentara ato polisinya jadi jodohque ? xixixi
Mungkin kita bisa coba balik lagi pas Gedong Festival, terus kamu pura-pura semaput pas naik tangga, terus nanti ditolongin sama mamas tentara. Kamu pengsan terus jangan bangun-bangun sampai benih-benih cinta itu muncul, ulala~~
Songzanglin ini aku suka banget, the best so far lah. Setiap sudut bikin mata terpukau kok ya pas ya ada Gedong Festival. Nuansanya juga bikin khusyuk dengerin musik sama tariannya. Plus diajakin makan siang ala tibet tu ga akan bisa terulang dalam hidup kita Oh foto-foto di cerita ini baguc bangetz
-Gepeng-
-Nama yang sering disebut di blog ini-
Iya, kok bisa beruntung banget pas ada festival Gedong ya. Tiffany pun gak bilang lho. Rejeki anek soleh, berkat doa para anak yatim (kamu sama Agung) dan Mbak Firda yang gak putus solat wkwk.
eeeh.. jebulnya 'rumah' kalian baru. keren…
"kue kacang yang dibuat pakai tangan berkuku hitam-hitam" kok nggilani yes…
Haiii Mba Dita lama deh gak mampir. Hihihi makasih yaa, lebih rapih nih rumahnya.
Nggilani hahaha, tapi aku sejujurnya gak lihat, Mbak Firda yang lihat. Tapi kami semua gak ada yang cacingan kok, sehat sehat aja xixixi
Ya Allah aku mau ke siniiiii.
Duh kisah kayak gini nih yang paling aku suka. Perjumpaan dengan orang lokal selalu bisa jadi cerita. Bedanya, karena ini di China jadi enak ya masuk rumahnya. Kalau di India, bisa jadi. Bisa jadi loh ini hahaha bakalan ada pikiran, "duh ini scam bukan ya? jangan-jangan abis ini dimintai duit dan dijadikan mantu." (oke sip, terlalu liar imajinasi itu).
Soal makanan yang dikasih orang itu dilema abis haha, apalagi aku juga agak sulit menerima rasa makanan yang tak lazim. Kejadian juga di aku pas ke Slovenia di rumah host dikasih pie, tapi kok ya gak enak huhu. Jadilah dibuang ke toilet dududu.
HAHAHAHA kalau dijadiin mantu itu namanya scam apa rejeki, tipis bet bedanya. Iya, dilema banget apalagi biasanya saya suka sulid menutupi ekspresi kalau makan makanan aneh wkwk. Tapi Pak Biksu gak ada aura negatifnya lho, doi gak ada curiga, gak ada rasa yg gak enak gitu sama kami, Pak Biksu terlalu baik dan positif~
skenario baiknya kalo ditangkep mamas tentara kan.. skenario buruknya gelinding di tangga.. hahaha
Hihi perjalanan yang menyenangkan dan gokil banget yaa, ak gak niat ngejek yaaa tapi ak senyum senyum dikit pas kk sering bilang pak biksu yang botak dan 2 orang teman biksunya yang lain hehe.. Tapi di sisi lain masyarakat lokalnya baik banget yaa, dari cerita diatas pas dipanggil sampai ke rumahnya kek agak jauh yaa ka, ditambah lagi nungguin pas lagi sibuk sibuknya foto.. Aaaaaaa pengen kesanaa jugaa rasanya huhu.
Berarti soal makanan yang dibuat pake tangan itu, warna yang keijo iteman itu bukan dari tangannya kan yaa heheh 😀
Hai Andrie, untungnya bukan, itu bubuknya memang warna (((hijau army))) gitu jadi kuenya pun hijau. Sebenarnya ya awalnya saya sempet kepikiran janjangan itu bubuk bekas bakar mayat, lha abisnya ditaruh di wadah dengan ukiran cakep, terus ditaruh di meja kecil di sudut ruangan, kan mencurigation hahaha. Ya inshaa allah bukan ya, ngapain juga kasih makanan bubuk mayat~~
Pemandangannya cakep banget! Baik amat bapak biksunya, jadi penasaran kenapa dia berinisiatif manggil kalian. Apa karena tau kalian lagi kedinginan dan kebingungan?
Saya juga penasaran sih, karena yang disapa duluan sebenarnya Mbak Firda terus dia juga gak tahu tuh kenapa disapa terus kami berempat diajak makan ke rumah. Kami gak pas lagi kebingungan sih Nugie, jadi mungkin emang Pak Biksu niat baik ajak ‘tamu’ buat dijamu, apalagi doi pernah ke Indonesia kan, jadi mungkin ngeh pas kami ngobrol-ngobrol.
Greetings aplatefortwo.com,
I hope this email finds you well, I’m writing this email to brief you about the perks of using our product for neck pain named as NeckBc.
Just one day of labour is more than enough to do hurt to your neck pain, irritation and posture problems that could last for up to weeks.
Whether it’s working 9-5, studying, working out at the gym, or simply browsing through your social media page, it’s easy to lose consciousness of where your head’s heading…
Before you know it, you’re merely centimeters away from your screen, back slouched forward, overworking things at the fitness centre, doing all that makes your neck scream!
Worse, you’ve been doing this for hours and now your neck hurts, burns.
Designed like a head pillow, this 3-mode smart electric neck massager completely replaces conventional manual massagers.
Now portable, simply bring this miracle-worker out, regardless of where you are, for a short 15-minute relaxation that your neck will definitely love you for!
See it here: neckbc.com . It is currently sold at a 50% discounted price even at its affordable price.