Bulan Mei tahun lalu saya pergi ke Malaysia—yang jadi pengalaman pertama saya keluar negeri, untuk eksplor Kuala Lumpur dan Singapur. Mei tahun ini saya eksplor Penang, salah satu tempat touristy di Malaysia yang konon sangat menarik baik dari sisi city tour-nya mau pun kulinernya. Yummm! Malah sepertinya Penang memang dipersiapkan untuk menjadi destinasi wisata karena akses yang sangat mudah dan semua yang di Penang itu sangat atraktif untuk turis. Sebelum ke Penang, cekidot dulu nih info-info berikut untuk referensi.
Bagaimana cara ke Penang?
Ada banyak cara menuju Penang dari Indonesia. Pertama kalo mau langsung bisa naik pesawat ke Bayan Lepas Penang International Airport, ada banyak maskapai yang provide seperti Malindo/Lion Air, Air Asia, JetStar, Tiger Air, Malaysia Airlines, dan Sriwijaya. Kalo saya kemarin terbang dulu ke Kl, lalu road trip naik mobil, pilihan bijak untuk menghemat uang apalagi kalo perginya ramean dan punya waktu sedikit. Perjalanan dengan mobil pribadi memakan waktu sekitar 4 jam dan jalanannya super lancar. Bisa juga naik Aeroline atau travel bus lainnya.
Opsi jalan darat lain dari Kuala Lumpur adalah naik kereta ETS (Electric Train Service), bisa berhenti di stasiun mana aja seperti Stasiun Air Itam atau Stasiun Butterworth atau mana aja bebas sesuai keingingan. Harganya menyesuaikan kelas yang kita pilih. Kalo mau murah, belinya ETS Silver Service, nyampenya yaa lama gitu karena berhenti di setiap stasiun. Kalo mau tengah-tengah ada ETS Gold Service yang gak begitu banyak pemberhentian dan armadanya banyak. Kalo mau mewah naiknya ETS Platinum Service yang harganya sekitaran RM70-an. Konon dengan kereta termahal kamu akan sampai Penang dalam waktu kurang dari 4 jam dengan kecepatan 160km/jam! Widiiih!
Kendaraan di Penang gimana?
Kalo di Kuala Lumpur ada RapidKL, di Penang ada RapidPenang. Bus umum ini menjangkau tempat-tempat atraktif dan harganya juga lumayan terjangkau. Kalo maunya sendiri bisa naik taksi (tanpa argo). Nah kalo mau keliling George Town buat observasi bangunan atau street art hunting yang butuh naik turun jalan kesana kemari, bisa sewa sepeda (sekitar RM5) atau naik becak (harga sesuai negosiasi) atau jalan kaki.
Nginepnya di mana?
Karena kami adalah grup dengan 3 kepala keluarga, jadi akomodasi paling affordable adalah apartemen/condominium. Kami sewa satu unit condominium di Desa Pelangi via booking.comuntuk satu malam seharga RM300 dengan fasilitas 3 kamar tidur dengan AC, 2 kamar mandi, dapur lengkap pake magicjar, microwave, water heater, panci piring sutil dll, ruang keluarga dengan tv cable, juga WiFi. Dua hari satu malam disini nyaman sekali, meski perabotannya lawas tapi gak horor kok. Letaknya yang di sentral George Town membuat kami mudah kemana-mana. Kalo mau cari penginapan, ada 3 lokasi yang direkomendasikan buat pelancong: George Town, Batu Ferringhi, dan Tanjung Bungah. Selain condominium, George Town punya banyak hotel/guest house mungil yang artsy dan juga terjangkau. Kalo mau city-tour, piling nginep di daerah George Town adalah pilihan terbaik.
Lalu, kemana aja di Penang?
Saya dan teman-teman pergi ke 4 tempat: Camera Museum, Penang Street Art di George Town, Penang Hill, dan Kek Lok Si Temple. Semua tempat itu mudah dijangkau dari tempat kami menginap. Kalo makan, kami jajan-jajan di New Lane Hawker Center, KFC (teteuuup), Hassan Briyani House, dan food court Penang Hill. Sebenarnya masih banyak tempat yang bisa dikunjungi di Penang, malahan street art Penang itu banyak banget! Toko dan kafe yang ada di daerah George Town pun banyak yang menarik, mulai dari makanan asli sampe makanan western ada semua. Kalo mau punya banyak foto artistik, Penang tempatnya.