Malaysia Rasa Jepang, Perancis, dan Roti Mayones

Superrrr happyyyyy akhirnya… akhirnyaaa bisa melancong keluar Indonesia! Setelah hidup dua puluh enam tahun, disuruh bikin paspor sama Mas Gepeng katanya “Ya siap-siap kali aja mau keluar negeri”, ternyata bisa juga rencanain piknik keluar negeri menyambangi teman-teman baik kami, Keluarga Telo alias Mas Kampred, Mba Tey, and their little chubby boy, Mika, ke Kuala Lumpur, Malaysia. Kami terbang pas matahari terbenam di Jakarta dan tiba di Malaysia saat malam.

Pertama tiba, saya terpaku memandangi bandara. “Wow mata mu berkaca-kaca, takjub ya?” kata Mas Gepeng saat kami menuruni eskalator. Saya speechless. Pengalaman pertama keluar negeri, pertama kalinya melewati imigrasi, terus disambut bandara Malaysia yang bagus sekali. Saya gak henti-hentinya takjub. Jantung ini berdebar-debar!

Kami langsung connect ke WiFi bandara untuk kabar-kabari Mas Kampred yang rencana jemput. Dia sudah jalan dari apartemennya. Kami juga sudah beri info penerbangan pas di Jakarta. Pas Mas Gepeng ke toilet, saya posting di IG foto bandara. Dari foto itu, Mba Tey lihat dan tahu kalau ternyata kami ini pindah terminal dan segera kabari Mas Kampred karena dia menuju terminal yang berbeda. Wah, untung saya posting yah. Gak paham juga kalau ternyata kami pindah terminal wakakakak.

Selamat pagi, Kuala Lumpur!

Masih takjub ya Allah! Bisa juga Justin ada di luar negeri! Saya terbangun di lantai dua puluhan apartemen Keluarga Telo. Kamar kami memiliki jendela besar yang pemandangannya langsung Petronas Tower wow mejik sekali! Karena ini pertama kali, kami pasti takjub. Mas Kampred dan Mba Tey mungkin sudah eneg kali ya haha. Kami dibuatkan sarapan sama Mas Kampred dan ngobrol-ngobrol. Kami juga main dong sama Mika si bulet bakpao.

Setelah siap-siap, kami diajak piknik. Destinasi pertama pagi itu adalah The Japanese Village, Bukit Tinggi, Bentong, Malaysia, untuk lihat Rumah Teh Jepun yang Pertama di Dunia dalam Hutan Tropika. Iya memang panjang gitu judulnya. Berada 3500 kaki diatas permukaan laut, Kaio Ariizumi—arsitek Jepang, membangun rumah teh pas banget di tengah hutan dengan pemandangan rupawan. Katanya memang paling enak ke sini pagi-pagi saat masih belum banyak orang.

Dari tempat parkir, kami meniti jalan berkayu dengan pepohonan di sekitarnya. Jalannya agak menanjak tapi gak curam. Cuaca juga masih adem jadi jalannya nikmat deh. Selain Rumah Teh Jepang, di sini juga ada Botanical Garden (yang kata Mbak Tey gak ada bunga sama sekali alias zonk!), Tatami Spa, Ume Tatami Suite, juga Ryo Zan Tei Restaurant. Pas saya kesana, semua vila lagi tutup dan acara minum teh juga gak ada (tapi kalau pun ada sifatnya tertutup, gak bisa ditonton bebas). Selain atraksi tersebut, wisatawan bisa juga sewa baju kimono dan foto-foto di rumah dan taman a la Jepang meski sewanya lumayan mahal sekitar RM20.

Kan namanya panjang gitu beneran

Vila ke-Jepang-Jepangan

Peta atraksi yang bisa dikunjungi

Rumah Jepang yang bisa diintip bagian dalamnya

Menyapa warga lokal

Antar bangunan dihubungkan jalan dan pepohonan gini, gak heran banyak nyamuk :’)

Setengah warlok setengah turis

Love the colorful Koi fish flags (also known as Koinobori) that hanging outside the souvenir shop! Biasa liat ini di film Doraemon atau komik Yotsuba dan Hai Miiko!. Ternyata Koinobori ini merupakan simbol selebrasi hari anak di Jepang. Nanti kalau sudah hamil, beli satu ah.

Selain rumah-rumah a la Jepang, di sini juga ada area taman dengan sungai mungil, pohon-pohon rindang, tanaman-tanaman hias, dan tempat duduk. Di sini gak jauh beda sama yang di area rumahan alias banyak nyamuk. Duh beneran banyak nyamuknya huhu kenapa gak bawa autan yaa. Tapi di sini lebih sejuk karena ada sungai kecil mengalir. Airnya bening dan dingin. Mungkin air dari gunung. Eh di Malaysia ada gunung gak si? Jadi penisirin. Kami keliling santai di daerah sini. Kami foto-foto, ngobrolin ini itu, ketemu pasangan opa oma yang foto-foto juga.

Ehehee

Areanya cantik dan terawat sekali. Juga banyak tempat duduk untuk istirahat dan menikmati suasana

Setelah lihat yang Jepang-Jepangan, kami diajak ke tempat yang masih gak menunjukan Malaysia HAHA. Yah mungkin area ini memang dibuat berbeda supaya gak bosan lah lihat Petronas mulu kali ya. Kami diajak ke Colmar Tropicale, sebuah resor bertema Prancis yang terinspirasi dari kota tua di Colmar, Alsace. Gegara ini saya jadi tahu asal muasal nama teman saya, Alsace. Kirain bahasa apa gitu haha. Btw karena langitnya biru cerah dengan awan-awan besar, wah pemandangan di sini jadi cuantik sekali. Bangunan warna warni khas Eropa dengan langit biru, duh jadi lupa lagi di negara ASEAN.

Tamannya warna warni

Air mancur di main entrance ini hadiah langsung dari Alsace, Perancis lho pemirsa.

Kalau datang sebelum jam makan siang memang bisa santai sepi begini

Ada benteng-bentengannya segala

Kuda warna warni

Tarif masuk kesini (termasuk Japanese Village) untuk orang dewasa RM13 dan anak-anak RM8. Meskipun di sini gak boleh bawa binatang peliharaan, sebenarnya disini juga ada angsa putih dan hitam di kolam bawah. Cakep cakep deh. Gak boleh dikasih makan sembarangan ya nanti angsanya sakit perut.

Selain bisa lihat-lihat, kita sebenarnya bisa nginap di sini juga lho. Saya gak cek sih yang mana hotelnya, karena hampir semua bangunan ada banyak jendela jadi kayak hotel hahaha. Selain resor yang macam-macam ukurannya, ada juga restoran, cafe, toko souvenir, toko roti, dan panggung atraksi yang saat itu lagi menyuguhkan tari-tarian salsa. Karena suasana dan bangunannya super kece, banyak yang datang kesini pake baju stylish niat-niat gitu terus foto ala-ala fashion-blogger.

Area toko souvenir

Banyak lokasi fotojenik

Jajan roti isi sosis ayam dengan gelimpahan mayones diatasnya. Harusnya jajan kroisan ya wkwk

Di belakang Colmar Tropicale ada tempat main golf super luas, The Berjaya Hills Golf & Country Golf.

Kami naik ke observation tower setinggi 3 lantai untuk melihat view 360° seluruh pemandangan Colmar Tropicale. Seru banget! Dan mereka menyediakan lift! Pemandangan dari atas bagus banget, kami bisa lihat seluruh bangunan warna warni.

Difotoin turis lain ehehe makasih ya

Belom dapet gambaran tentang gimana cara mereka benerin genteng kalo pas lagi ada yang bocor. Rumit sekali. Penuh risiko. Mengerikan.

Semua happy!

Langit cerah dan bangunan keren bikin semua foto jadi eye catching hehehe. Supaya tempat wisata ini tetep kinclong, yang berkunjung harap buang sampah pada tempatnya dan pake toilet umum yang tertib ya. Baru setengah hari di Malaysia, habis ini kita mau ke tempat yang lebih tinggi lagi. Gak sabar!