Sebelum lanjut membaca, saya ingin pastikan semua sobatque di sini sudah pernah nonton film Titanic kan? Yang unsencored lho ya, bukan yang skip-skip gitu. Pokoknya asal sudah pernah lihat ‘bulu babi’ pas Rose dilukis telanjang sama Jack, tandanya sudah memenuhi syarat lah hahaha. Itu ceritanya kan mereka naik Titanic, gimana kalau mereka naik kapal pesiar kecil dari Thun menuju Interlaken di musim panas, kira-kira kayak apa ceritanya? Mari kita terka menerka~
Jack gak perlu menang lotre untuk bisa naik kapal
Harga tiket Kapal Titanic paling murah USD15 alias Rp21ribu di tahun 1912 ya. Kena inflasi gono gini kira-kira per tahun ini harganya jadi Rp200juta. Itu menginap, kalau hanya sekali jalan saja ya paling Rp10juta. Nah tiket kapal cruise dari Thun ke Interlaken sekali jalan gak sampai segitu my friend, hanya CHF43 atau sekitar Rp600ribuan. Beli PP lebih hemat, harganya jadi hanya CHF73 atau sekitar Rp1juta. Kalau merasa berat ya bayar pakai kartu kredit cicil 6 bulan pakai promo cicilan 0% kan enak juga, gak perlu nunggu lotre apalagi travel fair.
Excitement-nya jelassss gak kalah canggih, lha pemandangan pegunungan kanan kiri dan Danau Thun yang berkilau, tetap akan membuat Jack lari ke haluan kapal dan teriak ‘I’m the king of the world! Woo hoo hoo!’ sambil meninju langit dan rambut terkibas angin.
Jack dan Rose bertemu di deck kapal
Kapal cruise ukurannya gak sebesar Titanic, jadi gak butuh waktu lama untuk Jack papasan dengan Rose di tangga dan saling bertukar pandang. Bedanya tangga di kapal Thun hanya ada satu yaitu yang menghubungkan dari second class ke first class di atas.
Jadi skenario ketemunya ya Rose lagi turun mau lihat-lihat suasana kaum proletar dan Jack lagi mengkhayal kayak apa sih fasilitas di kelas satu. Bahkan sebelum di tangga, mereka seharusnya bisa papasan lebih awal, di deck misalnya, atau pintu masuk (karena pintu masuk gak dipisah baik untuk kelas satu maupun kelas dua).
Rose tetap bisa pura-pura terbang
Nah ketika mereka sudah saling pandang dan jatuh cinta, Jack berani menghampiri Rose yang berlari sedih. Jack meminta Rose menutup mata, mengajaknya ke haluan kapal, memeluk dari belakang, merentangkan kedua tangan Rose, lalu Rose buka mata dan berkata, ‘Aah, I’m flying!’ sambil tersenyum lebar. Yak alunan suling my heart will go on diputar.
Apa bedanya sok terbang di kapal Titanic dengan di kapal cruise Thun? Pemandangannya. Kalau naik Titanic, Rose akan memandang laut maha luas dan senja yang begitu cantik (kalau sore-sore yha). Di Danau Thun, Rose akan melihat bukit-bukit dan pegunungan segar, diapit perpaduan birunya langit dan danau yang syahdu. Rose akan menghirup udara bersih dan paru-parunya terasa lahir kembali, perasaan yang tak akan sama dengan bernafas di Philadelphia, kota asal Rose.
Mereka gak bisa ena-ena di mobil
Ingat adegan mereka main ke ruang kargo dan ena-ena di dalam mobil Renault hitam? Pasti ingat doong, apalagi jejak tangan Rose di kaca depan yang memperlihatkan bahwa mereka sangat amat kegerahan di dalam mobil, pasti membekas di kepala mu dan masuk what-to-do-before-I-die list.
Nah sayang sekali jek, mereka gak bisa melakukan itu di kapal cruise ini soalnya kapal memang didesain khusus untuk orang saja (mungkin anjing/kucing bisa naik juga). Jadi gak ada mobil di atas kapal. Paling kalau mau ena-ena, bisa di toilet—toiletnya luas lho, atau numpang di ruangan kapten tapi para awak kapal suruh keluar dulu dooong wkwk.
Jack gak akan terkunci di basement
Kalau Jack kena fitnah mencuri kalung diamond Rose pas di kapal cruise, Jack gak bisa dihukum dirantai di ruang bawah kapal. Kenapa? Soalnya kagak ada wkwk. Lantai 1 adalah bagian terbawah kapal yang bisa diakses penumpang, alias lokasi kelas dua. Bawahnya lagi hanya mesin-mesin, yang masuk juga hanya tukang kapalnya.
Jadi Jack bisa dirantai di mana? Paling di handrail pinggiran kapal, atau tiang bendera Swiss di deck belakang sekalian biar malu dilihatin orang-orang dan membuat ibu-ibu bergunjing dalam judul ganteng-ganteng-maling-kalung.
Jika kapal tenggelam, mereka bisa langsung berenang ke tepian
Danau Thun adalah danau yang tenang, luas, dan datar. Gak ada batu, bukit, tebing, tiang, atau sutet di tengah-tengah jadi kapal cruise bisa berlayar dengan tenang tanpa khawatir menabrak gunung es (kecuali kaptennya meleng terus nabrak dermaga atau bibir daratan).
Tapi kalau pun ada sesuatu yang buruk terjadi dan Jack harus bersusah payah mencari jalan penyelamatan untuk Rose, mereka gak perlu khawatir. Danau Thun dikelilingi oleh dataran dan kota-kota kecil. Mereka bisa berenang ke tepian dan meminta bantuan siapa saja. Atau mereka bisa numpang kapal orang yang sedang mancing, yachting, atau kayaking.
Lho kalau kejadiannya malam-malam gimana? Tenang saja, kota-kota di sekitar bukan kota mati kok. Pasti ada yang ngeh kalau ada yang berenang/kapal bermasalah di tengah danau. Pun ada kapal patroli di sini, ngawasin para anak muda yang ueue atau sok berenang mesra padahal kedinginan.
Rose gak bisa dilukis telanjang
NAININI! Sungguh amat disayangkan niatan Rose dilukis seperti french girl-nya Jack harus pupus ditelan angin. Alasannya sama seperti yang gak bisa ena-ena di kapal. Telanjang lalu berpose di cruise bukan hanya terukir manis di kanvas Jack tapi juga live InstaStory dan meme tak bertanggung zawab para penumpang lain. Resikonya terlalu besar, apalagi usia Rose baru 17 tahun.
Kalau Rose kekeuh tetap mau dilukis, mending duduk di deck depan dan berlatar belakang pegunungan dan cerminan apik air biru terang Danau Lake—yang akan makin biru pas summer, thanks to tiny particles of sediment washed by glacial waters dari Sungai Lütschine dan Sungai Aare. Atau di deck belakang, bisa sih telanjang tapi selimutan bendera Swiss—pokoknya jangan bulat-bulat deh telanjangnya.
Begitu lah kira-kira gambaran kalau Jack dan Rose bertemu di kapal dan berlayar menuju Interlaken dari Thun. Sekarang giliran kamu. Bayangkan kamu naik kapal itu, duduk di pinggir, menyesap coklat panas dan mengunyah kukis, rambutmu terkibas angin dan matamu terpaku melihat sekitar. Seperti apa rasanya, darling?
9 Comments. Leave new
hastagaaaahhhhhh, impianku bangetttt pgn bisa kesini. saking oengennya, sampe2 di kantor, aku buka rekening CHF wkwkwkwk. belum bisa ke negaranya, setidaknya rek CHF nya dibuka dulu sambil nyicil pelan2 hahahah.. cakeppp parah yaaaa…
Thanks for share pengalamannya,.
Sama sama semoga bermanfaat yaa
Sumpaaah buka rekening CHF, tinggal mestakungnya nih pergi ke Swiss! Iya secakep itu padahal summer! Kalau autumn atau winter kayaknya bisa bikin aku gak pulang pulang deh (terus bangkrut wkwk)
Pas lagi naik cruise ada ibu-ibu pake kemben jarit lagi nyuci baju di pinggir sungai gak?
Kagak adaaa di kira ini Kali Elo Magelang bisa liat mbok-mbok nyuci sekalian bersihin sisik ikan, terus ngkoh-ngkohnya pup di pojokan wkwkwk.
Haaah, tulisan macam apaaa ini? BUAHAHAHAHA. Bisa gak ya tulisan ini nyampe ke bang Leo dan Mbak Keket. Dijamin mereka pingin ngulang adegan di film Titanic, lengkap dengan adegan bulu babi-nya, tapi di kapal ini hwhwhw. Soalnya kan gak mesti ada yang mati, wong bisa langsung berenang ke pinggir yekan yekan.
Wkwk ini cara lain ceritain keindahan Swiss, tapi ya beneran kalau liat kapal kapal gini selalu ingetnya sama Titanic, napa ya? Iya seandainya beneran diulang, lumayan filmnya paling 10 menit aja beres, cocok biat IGTV~
Kalo aku ada disitu, di kapal, menyesap coklat panas dan merasakan angin sepoi yang dingin sejuk, sambil menikmati pemandangan yang secantik itu, wahhh… pengennya waktu ga berjalan, pengen gitu aja teruuus….hiksss pengeennnn…
Btw, rose… ini endingnya gimana ya? kalungnya gmn? trus ga ada perpisahan sama jack yang mati tenggelam? eh kapalnya juga ga tenggelam ya…
Tahu ga mbak, setiap scene yang digambarkan disini, aku membayangkannya banget, hahaha… dan aktornya ya kalian berdua, hahahaha..maap, aku ga bisa ngebayangin orang lain lagi 😀
lucu banget sih mbak Justin, aku kalo ngikutin gaya jokesnya kyknya bakal garing crunchy ga jelas sih, hahaha… ya jokes om om gitu deh, yg ngejokes sendiri yang ketawa juga sendiri 😀