


Ibu seorang dosen di perguruan tinggi swasta di Jogja, baru memiliki smartphone, bergabung di beberapa grup chat berisi orang-orang lawas, bentuk badan hourglass, alis biru, mata sangat sayu, suaranya kecil, dan memiliki kemampuan menciptakan bahasa bahasa a la Ibu. Memasuki usia senja, Ibu tidak mengurangi aktivitas dan pesona ke-pkk-an. Ibu masih naik motor kemana-mana, aktif di berbagai aktivitas, dan terlibat dalam kegiatan internal keluarga. Ibu masih bisa menikmati stand up comedy, meski kadang Ibu gagal dalam mempraktekan ulang kelucuannya.

Dajeng, bisa dilihat dia ini replikanya Dewi Persik. Badannya sintal, ‘atas bawah’ besar, matanya sayu intimidatif, kulitya eksotis, rahangnya jelas, rambutnya tidak alami, yang membedakan ada 2, bibir dan prinsip hidupnya. Dajeng bekerja di kantor notaris sebagai dirinya sendiri. Latar belakang hukum terasa berjodoh sekali dengan kepribadiannya yang prinsipil dan tegas. Mengingat orang di pengadilan suka menggunakan rambut palsu putih, saya rasa kesukaan Dajeng mengutak-atik rambutnya sudah nurture dari dalam dirinya. Statusnya masih single and available. Satu hal yang saya suka dari Dajeng adalah, dia langganan Cosmopolitan. Jadi saya bisa numpang baca gratis tanpa perlu beli.

Ibu dan Dajeng kini tinggal berdua saja di rumah. Di bangun berpuluh-puluh tahun silam, rumah keluarga ini menjadi saksi bisu dinamika keluarga Herumarwoto. Rumah ini masih dalam bentuknya yang asli, dengan furnitur yang setia dan aroma khas keluarga yang hangat membuat rumah ini terasa nyaman ditinggali -termasuk oleh beberapa laba-laba, semut, dan tikus yang suka mondar mandir.




Bagian belakang rumah dijadikan kontrakan sederhana. Saya tidak banyak berinteraksi dengan mereka, hanya sesekali mengamati aktivitas dari lantai atas.


Tetangga-tetangga di sekitar rumah Ibu semua ramah. Saya yang belum dikenal pun mendapat kebaikan dan kehangatan khas masyarakat Jogja. Menyenangkan sekali.

Rumah Eyang










3 Comments. Leave new
Rumah eyang ny seru bangeet, vintage.. >.<
iya mba, rasanya mau bawa pulang semuanya :p
Batik e wapiiikk!