

Sebelum menulis post ini, ada selusin lebih tab dari website berbeda di Google Home saya. Most of them are travel blog yang menyajikan informasi gak cuma soal tempat tapi juga how to get there. Saya lagi menjelajah informasi tentang menyusun itinerary yang mumpuni untuk perjalanan saya bulan depan ke Hong Kong. Setelah setengah jam membaca, bukannya dapat insight, saya malah pusing! Gile ya, ini advice macem-macem banget begini kok malah bikin bingung hahaha (as they said too much information will kill you, maybe it’s true). Jadilah saya kembali ke itinerary versi saya sendiri, yang gak kebanyakan langkah-langkah, yang lebih simpel dan krusial, dan sesungguhnya udah berhasil membuat perjalanan saya selama ini sangat menggairahkan! Gimana emangnya itinerarynya? Nih saya bocorin, 5 poin santai!
1. Don’t into details
My husband and I were too lazy thinking too much and more likely to be surprise with everything we found. Its decisive that new things will more enjoyable than something we already knew, ya gak sih? Jadi kalo bikin itinerary, kami selalu ambil besarannya aja misalnya pas ke Nepal, kami cuman bikin tanggal sekian sampe sekian di Thamel, terus pindah tempat ke Pokhara sampe kapan bebas, terus balik lagi Thamel. Di dua tempat itu mau ngapain aja bebas. Kami gak banyak research soal landmarks disana, hanya kulit-kulit aja seperti ada Swayambunath, taksi bisa ditawar, jalan kaki juga oke, naik bus ke Pokhara, makanan halal ada kok tinggal cari (makanannya apa terserah), ada Kathmandu Durbar Square, udah gitu-gitu doang. Dan kenyataannya disana kami banyak eksplor dan surprise dengan berbagai hal. Hotel pertama selalu saya pesan duluan sebelum berangkat, sisanya on the spot bisa pake aplikasi booking hotel. The trip doesn’t need to be marvelous but all I need is something more important, the freedom itself. Jadi, riset seperlunya aja ya.
2. Fulfill your Bucket-List
Tempat tujuan jalan-jalan kami adalah tempat yang memang jadi bucket-list, bukan karena promo atau ikutan orang-orang. Makanya selalu ada misi sendiri yang harus dipenuhi. Nepal? Saya mau lihat gunung salju, mimpinya adalah naik gunungnya tapi belom rejeki. Hong Kong? Mau banget makan dim sum asli sana apalagi yang pake daging angsa! Hahaha, saya suka banget dim sum sampe kalo ke kondangan cuma makan dim sum aja udah happy. Misi kecil ini lah pematik perjalanan. Jadi gak semata kosongan kesana, terus gak ada semangat accomplish a mission. Your journey should be more enjoyable if you explore new things, and complete a mission.
3. Local-Food Explored as Needed
Tiga hal yang selalu kami ‘incar’ saat traveling adalah society, food, and places. Kami suka makan makanan lokal selain karena tentu aja itu hal yang unik and it also an identity, bisa ketemu orang lokal apalagi yang masaknya adalah pengalaman yang sungguh sungguh indah! Catatan, jangan berambisi untuk mencicip semua makanan yang ada. Sekali lagi, make a mission. Ambisius saat traveling sangat gak menyenangkan (buat saya sih). Tentukan apa yang ingin banget kamu coba, dan sisanya serahkan kemana alam semesta membawamu. Seperti pas di Bangka Belitung, misi saya pokoknya makan Mie Belitung sama minum kopi. The rest is up, then I got surprises by plain fried rice and abang Jawa jualan bakso. I love surprise!
4. Meet your Family/Friends
Kalo di tempat tujuanmu ada orang yang kamu kenal, entah akrab atau ya kenal aja, sediakan satu hari untuk mengunjungi dan mengajaknya main. Syukur syukur kalo bisa ikutan traveling, lumayan kan ada guide atau kang foto. Saya selalu sediakan waktu untuk ini dan apapun skenario jalan-jalan mu, pertahankan silaturahmi. Kalo gak ada yaudah, lanjut nomor berikutnya haha. Kalo ada, hubungi dulu mengabarkan kita mau kesana dari tanggal segini sampe segini, mau kesini kesana kesini, dan minta masukan/rekomendasi. Saya selalu suka mendengar masukan dari orang lain khususnya yang menang kenal sama saya, jadi apa yang mereka sampaikan biasanya sudah ke-filter menyesuaikan dengan preferensi saya.
5. What to Book in Advance
Ini informasi yang perlu di research dulu dan pastikan memang sesuai sama misi-misimu. Misalnya nih kan pertengahan tahun saya mau ke London dan mimpi saya adalah ke Highland, liat hairy cow (kalo bisa sampe garuk-garuk dagunya), juga cicipin semua sample keju di Borough Market. Nah untuk liat sapi, saya perlu booking a day free tour di Skotlandia plus sama bus dari bandara ke Edinburgh. Tambah lagi karena persyaratan visa, saya udah mulai cari penginapan sementara untuk ditulis. Hal-hal itu harus dipersiapkan dan untuk pencarian informasi sebisa mungkin tanya satu dua orang aja gak usah banyak-banyak. Mumet entar. Plus offline map juga perlu dipersiapkan jauh-jauh hari karena saya bukan tipe orang yang beli sim card lokal (penghematan, biasyaa). Ingat, hanya yang memang akan memudahkan eksplorasi yang perlu di book, yang lain-lain mah santaaaai.
Udah dilist semua, udah dilakukan, tinggal packing terus cus deh. Dengan 5 langkah ini, saya udah siap ke Hong Kong, ke London, kemana-mana siap. Misalnya ada yang di London kelupaan dibook dari awal, terus gak bisa ini itu, ya cari aktivitas lain. Satu hal yang saya sadari, ternyata setiap orang punya cara merancang dan menikmati perjalanannya masing-masing. Punya saya bisa jadi masukan buat kamu tapi pastikan, perjalananmu juga ada sentuhan “kamu banget”nya ya! Semua tempat baru itu menarik, semua terasa sangat asyik untuk dijelajahi jadi bebaskan dirimu, fleksibel, ramah tamah, sopan, pokoknya nikmati sebebas-bebasnya hidupmu di tempat impianmu!
6 Comments. Leave new
yayy setuju nomer 4! nanti ketemu aku yaaa, bawain sambel. aku fotoin deeeeh :))
Shap!
nice artikel
Pernak pernih yang harus di bawa apa saja nih misal colokan 3 cabang mungkinkan?
Dan mungkin pernak pernik lainnya seperti pendukung dokumentasi?
Makasih Mbak Tira. Semoga bisa membantu 😀
Wah jadi menginspirasi bikin tulisan soal pernak pernik traveling! Tapi saya sampaikan dulu yang buat saya essential adalah bawa international multi plug adapter, kartu kredit, uang valas negara tujuan, sama obat maag hahaha. Yg lain-lain itu mah tergantung preferensi masing-masing Mas Walidin 🙂