Srakkk… Srakkk… Bunyi alas sepatu murah saya bergesekan dengan hamparan daun kering sembari telinga ini dimanjakan oleh suara Tyenna River. “Hmmmmm…. Huaaahhh…” saya mengambil nafas panjang dan membuangnya lebih kencang. Sungguh suasana yang menentramkan. Saya lalu kembali ke tenda kami yang berada di sebelah pohon besar, yang lumayan menakutkan tapi kuntilanak gak ada di Tasmania kan? Semoga saja. Di dalam tenda, Mas Gepeng sudah menyiapkan kudapan sore kami, mi instan dengan telur dan sayuran. Makan mi di tengah Mount Field Campground adalah kemewahan.
Dan tentu saja, kemewahan itu hanya ada di kepala kami. Belum sempat membayangkan apa saja yang perlu kami siapkan untuk roadtrip dua minggu di Tasmania, kami sudah pasrah bahwa perjalanan ini harus ditunda entah sampai kapan. Pandemi memang lucu. Dia datang dari Cina (mungkin sempat papasan saat kami di sana?), tahu-tahu merusak semua rencana orang-orang. Dia datang saja begitu lalu entah gimana cara mengusirnya, masih misteri. Bahkan sebelum misteri itu terpecahkan, dunia sudah bersiap dengan new normal.
32 Comments. Leave new
New normal buat saya, makin gemok! efek WFH dan membatasi diri ke luar rumah, lalu karena stres menghibur diri dengan berbagai macam cemilan. Huhu tolong jangan ditiru. Jadi sekarang ku sedang berusaha menjadikan exercising regularly sebagai new normal.
Jujur, sebenarnya masih ketar-ketir. Tempat umum sudah ramai, masjid sudah dibuka lagi. masih nggak rela pas suami bilang kepingin jumatan, tapi ya gimana, mau sampai kapan begini terus. Yang penting tetap memberlakukan protokol kesehatan dan tetap waspada.
Lihat foto-foto di atas memang adem banget rasanya, terutama kucing-kucingnya hehe. Saya termasuk orang yang pada awalnya skeptis soal berkebun di rumah, kayak mikirnya cuma the new fad karena pandemi gitu. Tapi sekarang mulai tergoda, kayaknya enak nih tiap mau masak ambil bawang daun sendiri 🙁 (spesifik)
Hai Neng Mega, tengkyu udah sharing kebiasaan baik yang muncul dari hobi nyemilnya, jadi inget saya juga kurang olah raga, paha ini sudah mekar kayak balon tiup wkwkwk. Wah iya bener, saya juga pernah tanam itu daun bawang dan bisa petik sendiri buat masak dadar telur atau nasi goreng. Lumayan banget gak repot beli dan masa segarnya juga sebentar, mending tanam sendiri aja.
Saya sendiri sudah menerapkan new normal di lingkungan keluarga kecil saya, terutama dalam memperlakukan barang-barang dari luar rumah yang akan kami bawa masuk. Biasanya tinggal masuk saja, tapi kali ini harus dibersihkan dulu, dijemur dulu, atau dicuci sekalian dengan sabun dan air, seperti air minum kemasan galon.
Tapi untuk lingkungan yang lebih luas, seperti kota Jakarta, apalagi Indonesia, saya kok merasa ini bukan waktu yang tepat memberlakukan new normal. Kasus Corona masih naik terus grafiknya, seharusnya ditunggu dulu sampai penambahan kasus per harinya menurun disertai tingkat kesembuhannya yang bertambah per harinya.
Semoga kita semua diberi kesehatan dan kekuatan ya Mbak, untuk beradaptasi dengan situasi dan suasana baru, tetangga baru Corona yang mungkin ada di sekitar kita saat beraktivitas di luar rumah.
Wah kebiasaan barunya keren! Semoga awet ya dan anak-anak juga bawa kebiasaan itu sampai gede nanti. Kami sejujurnya juga degdegan inih, masih terus jalanin protokol kesehatan meski diluaran sana kayaknya mulai agak kendor ya. Sehat sehat dan ceria selalu ya Mas Agung sekeluarga. Salam buat Kay.
Mba Justin biasa cari resep-resep vegetarian di mana kah mba yang enak-enak? 😆 saya bukan vegetarian, tapi kadang ingin sehari dua hari makan menu vegetarian, terus kalau kepingin paling yang dimasak, sayur pakai lauk tahu tempe hihi. Jadi penasaran mau coba menu-menu vegetarian lain seperti yang di foto mba, soalnya looks delicious 😍
By the way, soal tanaman, beberapa teman baik saya juga mendadak jadi hobi bercocok tanam semenjak ada Corona, dan berhubung mba di rumah dari dulu suka bercocok tanam jadi ketiban suka ditanya soal bagaimana merawat ini itunya 😂 terus saya jadi berpikir soal pertanyaan mba Justin, kira-kira kalau jadi tanaman saya mau jadi tanaman Janda Bolong (apa ya nama kerennya) hihihi. Saya suka banget tanaman satu itu bentuknya entah kenapa lucuk, unik dan cantik 😆
Ps: sehat-sehat selalu untuk mba Justin dan kucing-kucing 💕
Kalau resep vegetarian, biasanya sih saya pake menu rumahan biasa. Nah menu biasanya pake daging diganti jadi sayur/umbi contohnya kayak yang di atas itu burrito, biasanya pake daging sapi, diganti jamur potong besar-besar. Seasoning-nya pun bisa pake fajita atau italian herbs. Nugget biasa pake ayam, diganti tahu. Nasi goreng isiannya pake jamur (cobain king mushroom dislice garpu deh) sama edamame. Kalau rekomendasi resep orang, saya suka sama Gaz Oakley si empunya Avant-Garde Vegan. Ini mau coba resep dia yg bikin steak/patty burger vegan pake biji dan kacang-kacangan, paling gampang dan keliatan enak wkwkwk.
Oooh janda bolong! Iya apa sih itu nama benerannya, sekeluarga sama monstera juga katanya. Iya unik itu dan favorit banyak orang juga. Kalau dibikin nggantung sampai lebat gitu wah cakep! Pilihan yang bagus, Meno!
ku belum bisa berpendapat tentang new normal karena di Padang belum mulai,, masih PSBB sampai tanggal 7 Juni, setelah itu belum tau deh, semoga aja diperpanjang lagi 😀
wah asiknya jadi shelter para stray cat.. aku suka kucing tapi ga punya kucing sekarang karena nyonya takut kucing. hanya saja, kusering ngasih sisa makanan ke kucing2 liar yg sering nongkrong di depan rumah 😀 ..
-traveler paruh waktu
Gimana PSBB di Padang, Mas Bara? Orang-orang tertib kah di sana? Waktu duluuu pernah ke Padang (dua minggu doang wkwk), jam 8 malam tuh sudah sepi, orang-orang sudah pada pulang dan jualan juga gak banyak. Apakah masih kayak gitu? Dan pas PSBB, apakah makin awal lagi jam malamnya?
Baik sekali Mas Bara kasih makan stray cat. Pasti rumahnya gak pernah di-pup-in kucing yah? Xixixi. Biasanya rumah yang suka kasih makan stray cat itu bebas dari pup kucing. Malah yang suka usir-usir kucing, biasanya jadi tempat pup.
ya di mana2 sama sih, gitu deh,, banyak yg bandel juga.. wah ke Padang tahun berapa?? Kalau malam relatif sepi sih kecuali di tempat2 tertentu masih ramai, di daerah Pondok itu pusat hiburan sampai malam masih cukup ramai biasanya..
dulu pas pertama pindah sering bgt kucing pup depan rumah, udah diusir2in juga tetep. setelah sering kasih makan eh iyaa udah jarang bgt,, selama 2020 ini kayanya cuma ada 1x aja kucing pup, entah kucing tongkrongan lama atau anak baru wkwk..
Sudah lama banget Mas Bara, tahun 2013 antara bulan September atau Oktober. Dulu pas ke tempat makan Sate Mak Syukur, ada kucing calico lucu banget, saya foto juga tapi hilang fotonya. Kayaknya dia kucing pemakan sate padang, gendut soalnya wkwk.
Nah itu yang pup, bisa jadi kucing baru, atau kucing jantan berantem. Tau gak, kucing jantan itu kalau berantemnya sengit banget, mereka bisa sampe pup atau kencing-kencing lho hahahaha. Lucu banget! Saking penuh tekanan emosi jiwa raga, eh tekanannya juga menekan isi perut 🤣🤣
New normal buat saya kali ini sepertinya bukan sesuatu yang baru kita tahu dan baru akan kita lakukan, melainkan sesuatu yang sudah ada namun manusia terkadang malas atau mengabaikan.
Seperti dalam penggunaan masker dan kebiasaan cuci tangan. Dua hal itu kan sudah lama ada dan memang seharusnya menjadi kebiasaan baik yang dilakukan, terlebih untuk golongan manusia yang selalu memanfaatkan transportasi umum dan kendaraan beroda dua, udara Jakarta ini penuh polusi dan kotor. Jadi, penggunaan masker dibutuhkan untuk meminimalisir masuknya pollutant ke tubuh. Begitu pula dengan kebiasaan mencuci tangan.
Dan, jika ditanya mau jadi tanaman apa disaat seperti ini, saya akan memilih menjadi bayam, karena bayam sebenarnya sangat mudah ditanam dan tumbuh, rasanya enak, dapat dijadikan berbagai kudapan, ditambah manfaat lain yang menyertainya bagi tubuh manusia yang juga dapat membantu manusia untuk sehat sehingga coronces enggan masuk ke tubuh sehat tersebut.
😀
Hai, bayam. Kenalin saya silver dollar. Bayam dan dollar gak bisa dimasak bareng ya, tapi kita sama-sama ijo, jadi kita cocok (apa sih). Thanks Dina for reminding us bahwa kebiasaan ini memang semakin harus ditingkatkan dan makin dibiasakan. Seperti kamu yang dulu selalu ingetin kalau saya terlalu banyak ambil tisu saat cuci tangan dan akhirnya sampai sekarang, saya gak pernah lap tangan pake tisu. Sering-sering mampir ya, sedih bat sahabatan satu dasawarsa tapi baru ini ninggalin jejak di blog ogut. Nerbener ni bayam ikat!
Jangan salah, di tengah kota pun, di jalan-jalan tikus yang dihimpit gedung-gedung pencakar langit, ada juga ondel-ondel lho. 🙂 Ini yang bikin saya lama-lama betah di Jakarta, karena di satu sisi Jakarta itu seperti kota-kota besar lainnya di dunia, tapi di sisi lain, Jakarta masih ada feeling kampungnya yang seru dan hangat.
Aduh, saya dibilang nyebelin nih karena posting foto-foto tanaman pakai nama ilmiahnya, hehe. 😀 Saya mulai serius punya tanaman itu sejak Januari tahun kemarin, dan terasa banget punya “taman” sendiri selama gak bisa kemana-mana itu membantu saya tetap waras, padahal awal mulanya ya karena saya suka tanaman aja. Dulu susah banget nemu cara merawat tanaman yang benar, karena kebanyakan tukang tanaman baik di lapak pinggir jalan maupun lapak online cuma bilang, oh ini disiram tiap hari, ini disiram sehari dua kali. Yang ada tanaman mati. Akhirnya saya googling untuk cari tau nama ilmiah tanaman-tanaman yang saya beli, cari tau habitat aslinya gimana, kebutuhan air dan sinar mataharinya gimana, dan mencoba mereplikasi kondisi tersebut di tempat saya tinggal. Dan sering banget suatu tanaman dilabeli nama tanaman lain yang penampilannya serupa, padahal bener-bener beda spesies dan beda banget perawatannya. Tapi ini karena saya memang pada dasarnya nerdy aja sih, suka ngulik, cari info sampe dalem. 😀
Hmm, kalau ditanya saya mau jadi tanaman apa, mungkin jawabannya Dracaena reflexa ‘Anita’ atau di luar sering disebut Song of India, entah kenapa. Saya belum nemu Bahasa Indonesianya tapi. Yang pasti, ini tanaman pertama saya sejak saya mulai bener-bener koleksi tanaman, dan sejauh ini gak pernah rewel, woles-woles aja, dan tetep tumbuh apapun yang terjadi. Filosofinya: keep growing despite whatever life throws at you. #tsaaaah
Hahahaha, iya Mas Bama berarti salah satu yang nyebelin. Tapi saya tahu itu tanaman silver dollar juga dari IG tanaman Mas Bama wkwk, kalau ternyata tanamannya sama yaa. Oh iya itu bener, tukang lapak tanaman gak pernah kasih info yang rinci atau spesifik. Sering banget saya juga kecolongan. Dulu punya monstera, dibilang taroh tempat adem dan disiram tiap hari, lha malah mati. Akhirnya saya taroh bawah matahari dengan paranet, aman sentosa sampai bisa ‘beranak pinak’. Dunia butuh orang nerdy kayak Mas Bama ini, biar pada tau juga wkwk.
Wow namanya Song of India tapi bentuknya mirip rambut Dao Ming Tse F4 ya (baru googling). Mungkin kalau mau nanya nama Indonesianya sama ibu-ibu yang hobi tanaman kali ya, biasanya pada tau (nanti coba tanya Mama saya). Filosofinya mirip ya sama silver dollar ogut wkwk.
Suka banget sama foto-fotonya, plus layout blog ini yg bikin fotonya jd stand-out, aku skrg jg jadi mulai ijo-ijoin apartemenku yg mungil tin, cm nanem sirih gading dan philodendron aja sih yg bisa di air.. dan baru kemarin banget nyobain nanem basil.
Nah ini, kamu dan orang yang tinggal di apartemen itu hebat kalau bisa ada tanaman! Dulu aku kan tinggal di apartemen 6 bulan, gak betah gegara gak bisa bercocok tanam (dan pelihara kucing). Sekarang ternyata malah banyak dan idenya bagus bagus! Basil gimana? Hidup kah? Punya ku mati hiks. Nanam mint juga mati. Apa salah dan dosaku…
Aaah what a nice post! Bacanya kok sejuk ya 😆
Kalian baik banget, segitu besar hatinya sampai mau rescue kucing jalanan bahkan sampai dibawa operasi juga! Terima kasih atas kebaikkan hatinya ❤
Anyway, aku sepertinya kalau jadi tanaman, ingin jadi peace lily? Yang bermanfaat buat orang lain untuk memfilter udara di ruangan tapi tetap cantik dan mendamaikan sepertinya namanya huahaha, agak maruk ya, mau tetap cantik dan bermanfaat.
Oh ya, aku juga punya monstera tapi yg kecil dan merambat, namanya mostera obliqua kalau nggak salah. Kalau kakak, tipe monsteranya apa?
Terima kasih, Lia. Semoga kami juga terus semangat bantu pus-pus yang kesusahan ya. Btw, peace lily cantik banget ya bunganya (baru Googling wkwk). Sudah pernah lihat, cuman gak tahu kalau namanya peace lily. Dia bisa mengurangi kelembaban udara ya, keren bener, jadi gak jamuran kali ya kalau rumah ada peace lily-nya. Jadi pingin punya, rumah kami lembab banget! Adem sih, tapi langit-langitnya jadi jamuran.
Kalau monstera di rumah jenis deliciosa (baru Googling juga nih wkwk). Dia yang hijau biasa gitu, yang daunnya besar banget kayak kupingnya gajah. Saking gedenya, kucing kami paling suka ngadem di bayang-bayang pohon monstera. Kalau obliqua itu disebut juga janda bolong yah? Cantik ya kalau digantung-gantung.
New normal buatku, jd LBH betah di rumah hahahahah. Kmrn suami ngajak ke mall bntr utk beli dorayaki, Krn si Kaka LG pgn bgt makan itu. Dan aku nolaaaak dong :p. Aku yg biasanya paling semangat jalan kluar walo cm yg Deket, kali ini menolak saking parnonya ketemua reramean :D. LBH milih belinya pake grabfood aja. Suami sampe heran mba, “kamu tuh bener2 sangat introvert ya bisa betah di rumah aja gini, ga sosialisasi”.
Yaelaaaah kemane ajeee baru tau istrinya memang ga suka sosialisasi :p. Kalo masalah tanam tanaman, walopun aku suka ngeliat story’ temen2 yg sdg hobi meliara tanaman, tp aku ga tertarik ikutan Krn ga terlalu suka. Aku bukan tipe yg konsisten merawat tanaman, kasian kalo malah mati ntr. .
Yg pasti selama new normal, malah sbnrnya dr sejak pertama karantina, aku makin suka baca buku. Sampe bikin target akhir tahun hrs ada 60 buku yg aku baca :D. Dan kegiatan rutin skr, ngecekin hrg LM Antam dan UBS Mulu hihihihi.. secara traveling sdg ga bisa dilakuin, so, semua dana utk itu mau aku alihin ke LM utk menjaga value-nya :D. Kalo suatu saat udh bisa traveling secara normal lagi, tanpa takut ini itu, setidaknya dana msh tersedia dan berharap nilainya ga turun :D.
Wahahaha, kirain ngikutin fenomena ‘semua orang extrovert akan jadi introvert saat PSBB’. Iya sih, kalau emang gak suka tanaman, gak usah coba-coba entar mati kasian. Tapi seneng kan kalau menikmati yang ijo-ijo? hihihi. Wow keren inisiatifnya investasi di LM! Jujur itu bukan instrumen favorit saya sih, tapi Mas Gepeng suka. Menurutmu investasi di LM ini bisa buat jangka panjang apa menengah Mba Fanny?
Aku sempat ngeluh juga soal the new normal yang diterapkan di Indonesia ini, tapi kalau menurut suami presiden ingin roda perekonomian tetap jalan, kalau keadaannya kayak kemarin terus bisa-bisa metong deh. Ya benar juga sih. Soal si corona ini asalkan kita menerapkan protokol kesehatan rasanya bisa cepat mengusir dia dari bumi ini. Nahh tapii kemarin ini tuh ngelewatin pasar di Bogor aja udah pada kagak maskeran. Lah gimana deh? ):
Ngomong-ngomong soal kucing, beberapa minggu lalu tuh di garasi rumah mendadak muncul 3-4 ekor anak kucing!! Mertua yang anti hewan langsung panik suruh suami ngusir-ngusirin. Padahal kasian juga sih mereka masih kecil-kecil banget huhu entahhh emaknya di mana, nggak tanggung jawab ini ninggalin anak di rumah orang. Kalo tinggal di rumah sendiri mungkin kepikiran untuk ngerawat juga. Soalnya ada satu ekor mager banget baringan di bawah tempat duduk di teras rumah hahaha
Soal support small business, tau nggak sih, tiap kali ada teman atau kenalan yang mendadak jualan di IG, aku langsung ngomong ke suami: “cobain yuk, support small business kan?” huahahah parah, niatnya mah emang pengen makan aja LOL
Btw, aku lagi mencoba ngerawat tanaman Peperomia nih. Abisnya lucukk daunnya agak bulet-bulet gitu. Udah seminggu sejak sampai di rumah, bertahan sih tanamannya. Cuma belum ada tanda-tanda tumbuh nih.
Yah, itu induknya lagi cari makan kali Jane, terus anak-anaknya dibuang? Jangan dibuang huwaaa mau nangis dengernya. Dulu tuh ada tetangga saya yang buang anak-anak kucing selagi induknya lagi cari makan keliling komplek. Pas induknya balik, nyariin terus. Dia ngeong-ngeong di tempat anaknya, gak ada, terus balik ke rumah saya (karena sebelumnya dia tinggal di situ), ngeong-ngeong terus sepanjang hari manggilin. Yawlo saya nangis sambil melukin dia. Hiks. Plis jangan dibuang ya…
Laporan dulu Mba Justin, di hari yang sama ternyata si anak-anak kucing udah dirawat sama bapak yang biasa kasih makan kucing depan gang rumah. Aku kurang tau induknya balik apa nggak tapi yang pasti mereka semua udah aman (:
Awww Ci Jane makasih udah kasih kabar gembira untuk kita semua! Lega dengernya! Kalau ketemu, titip salam buat si bapak yaa
pas lagi main ke post ini (lagi), aku baru sadar kalau comment aku waktu itu ternyata nggak ke-post ya >.< apa aku lagi mabok ya waktu itu jadi nggak ke-klik post hikss.
btw, foto kucing yang ke2 bikin ngakak! emang ya kalau kucing lagi nggak jelas itu kocak banget, gemes pengen diunyel-unyel. warna dari foto-foto kakak juga bagus, jadi adem banget lihatnya <3
dan aku juga salut sama kak justin karena mau rescue kucing-kucing liar bahkan sampai dibawa ke dokter, salutt!!
menurutku, new normal ini sebenarnya normal yang sesungguhnya dimana kita memang harus lebih memperhatikan akan kebersihan diri kita, tapi sayangnya tetap banyak orang yang kurang perhatian bahkan setelah semua ini terjadi.
kalau jadi tanaman, aku ingin jadi Peace Lily, yang cantik dilihat dan memberi manfaat yang baik buat orang-orang sekitar. mau tetap cantik dan bermanfaat, maruk ya? huahahaha.
Liaaa ada kok itu komennya di atas hihihi
Hi Nindyo dan Justin, theme blog-nya cantik deh. New normal saya gak terlalu beda sama hari-hari sebelumnya, kecuali bagian jadi agak lama diam di Indonesia (sekarang di Yogya) saja. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, kita ternyata enjoy-enjoy saja untuk diam di rumah. Cuma kangen jalan kaki yang lama di dekat air terjun, atau di pantai, atau di hutan, dan tanpa masker haha. Kalau soal mau jadi tanaman apa, aku suka Bougenville dan Kamboja, karena mereka menyenangkan dilihat dan tahan banting alias gak rewel perawatannya. Eh, aku juga suka Fittonia btw dan jadi tahu namanya Fittonia juga karena Bama hahaha, tadinya tahu cuma ‘nerve plant’ aja.
Makasih Firsta, seneng deh ada yang muji tampilan blognya, bikinnya begadang 3 hari 3 malem wkwk. Btw, gimana quarantine di Jogja? Yang biasa saja ritmenya sudah santai, apalagi di masa sekarang ya, makin santai lagi dan bisa super slow living. Kangen deh suasana Jogja yang kayak gitu, rasanya everything gonna be alright gitu.
Wah iya bougenville ini sungguh strong. Mau cuaca kayak apa juga pasti tumbuh cantik. Tapi kalau kamboja, kebetulan yang di rumah kami tuh rada riwil dia. Sebelum pandemi, susah banget tumbuh bunga. Eeh pas pandemi ini malah lebat padahal siramnya ya kayak biasa. Ajaib juga. Hahaha Mas Bama sungguh Majalah Trubus berjalan yah, dia kasih tahu semua nama-nama tanaman yang sebenarnya sering dilihat tapi gak tahu namanya.
Kucingnya gemesin semua. Alhamdulilah lulu udah sembuh ya. Suka salut sama orang yang sayang banget sama kucing. Semoga hidupnya berkah ya😊. Jadi inget kucing saya pernah berantem sampai lehernya luka parah selama berminggu-minggu saya kasih kunyit supaya sembuh karena nggak ada dokter hewan di kampung, untungnya si empus sembuh dan masih hidup sampai sekarang.
Kalau harus memilih mau jadi tanaman apa, saya bingung juga ya… Mungkin jadi pohon coklat, karena depan rumah saya banyak pohon coklatnya😁
Iya alhamdulillah. Setiap bobok sama Lulu tuh selalu keingetan betapa dulu degdeguan dia pas rektumnya keluar mulu sampe harus operasi segala. Sudah gitu dia aktif banget, paling susah tidur siang, jadi makin mewek kan ya huwaa.
Oh bisa yah dikasih kunyit. Diuleg dulu gitu kunyitnya? Lumayan nih kalau bisa, buat kucing-kucing di depan. Pada suka luka gegara berantem euy.
Waw pohon coklat! Biar deket rumah ya. Btw itu pohon coklatnya dimasak gak? Atau biar dia tumbuh saja? Saya pernah dong duluuu ambil buah coklat yg sudah jatoh. Saya makan. Kirain bakalan manis kayak coklat, lhaaa dia pait ahahaha. Terzebak!
Ya ampuunnn, jadi salah fokus sama si meong, lucu-lucu banget sih.
Kenapa sih meong itu lucu, tapi pipisnya nggak banget hahahaha
Wahahaha ya namanya juga pipis Mba Reyne, mana ada yang ikutan lucu. Apalagi kucing saya ada tuh cewek cantik (udah kabur tapi) sukanya pipis sembarangan, kayak gak bisa tahan gitu. Bisa di tas, di sofa (bahkan sampe sofanya saya hibah ke orang saking bauknya), karpet, dan lain-lain. Untung sayang sih ya wkwkwk.