It’s not a myth that I am a loyal-user of Kiehl’s products, and also their marketing program has been so fun to follow. Bersamaan dengan diluncurkannya dua lini cream mask terbaru mereka, Kiehl’s Indonesia mengadakan acara Terrarium Workshop bekerja sama dengan Wakutu Indonesia di gerai Kiehl’s di beberapa mall Jakarta. Terrarium belakangan ini sudah mencuri perhatian saya, khususnya sejak memiliki rumah. Saya selalu berpikir, dengan menaruh terrarium di cabinet kayu kami, atau di dalam kamar tidur, atau di ruang tamu, akan membuat rumah mungil kami makin ciamik. Jadi pas salah satu BA Kiehl’s Seibu GI nelpon saya ngajak ke workshop terrarium (dan dia berjanji untuk kasih sample masker, penting ya!), saya langsung mengiyakan.
Terrarium adalah tanaman yang ditaruh di dalam wadah kaca atau pelastik transparan. Biasanya tanaman yang dipake adalah yang low maintenance karena fungsi dasarnya yang sebagai pajangan, seperti succulent, lumut, atau tanaman mini lainnya. Tanaman-tanaman itu akan diatur sedemikian rupa agar terlihat cantik dan tetap hidup meski berada di dalam ruangan.
Eh tapi, ternyata gak cuma tanaman lho yang sengaja dirawat dalam sebuah terrarium, tapi hewan juga. Kalo kamu pelihara kalajengking, belalang, ulet, atau kecoak (yakeleeesss), bisa juga pake terrarium. Pun ekosistem desainnya juga beragam disesuaikan dengan hewan atau tanaman yang kamu pelihara, contohnya ekosistem gurun pasir untuk kaktus/succulent, ekosistem terrestrial untuk yang suka bikin tebing-tebingan, ekosistem tropis untuk lumut dan semak belukar, juga in vitro terrarium yang pake teknik kultur jaringan tanaman.