
Lebaran pertama kami sebagai suami istri ternyata bisa jadi sespesial ini karena dirayakan berdua saja di Pokhara, Nepal, tanpa satu pun sanak keluarga. Memang mungkin tampak kurang ajar ya, tapi kamu berdua sudah dapat restu dari keluarga kami masing-masing kok dan sudah sungkeman duluan hahaha. Sebelumnya kami banyak cari tau soal lebaran di sini dan mendapati ternyata ada 3 masjid tersebar di pusat kota Pokhara. Sayangnya kami belum tau kapan lebaran dirayakan di Nepal, dan saat itu lah kami bertemu Pak Syafi, seorang penjual kerajinan di pinggir Danau Phewa.
Waktu itu kami menghampiri Pak Syafi karena penampilannya memang sudah akhwan banget dengan baju gamis putih, jenggot panjang tebal, dan peci kecil. Pak Syafi merekomendasikan kami ke sebuah masjid terdekat, yang bisa ditempuh beberapa menit saja naik taksi. He? Gak yang jalan-kaki-friendly saja? Gak ada hahaha. Dan datang lah hari itu, hari kemenangan, hari di mana kami sampai di Masjid Chiple Dunga.
3 Comments. Leave new
Wiih… Lebaran nya istimewa… Ke Nepal berapa lama mbak? Treking juga kah?
Kemarin 11 hari (udah sama perjalanan). Gak pake trekking karena uangnya gak cukup hahaha jadi kami explore kotanya banget. Suatu hari mau balik lagi mau trekking 😀