Saat menuju titik start—Foto milik Juniwulan Dewi, diambil dengan Nikon CoolPix900, diedit oleh Justin Larissa |
Berita paling gresssss dari #justinindyo—yang lagi sepi traveling ini wkwk—adalah kami jadi juara 2 kelas mix community acara Jakarta Dargon Boat Festival Tahun 2018 yang diselenggarakan 5 – 6 Mei kemarin di Mall Baywalk Pluit lho. Keren ya. Rasa bangga (dan gosongnya) awet sampai sekarang.
Untuk melihat keseruan lomba, teman-teman bisa akses tagar #JDBF2018 di Instagram atau lihat koran-koran ibu kota atau kanal berita online. Saya disini mau cerita yang tidak kalah seru dari euphoria kemenangan wkwk, yaitu kesialan-kesialan yang dapat terjadi saat ikut balapan perahu naga karena, well, shit happens kapan pun dimana pun ya kan? Bahkan bisa terjadi di setiap tahap-tahap lomba. Tidak percaya? Lanjut baca.
Touch Point 1: Saat menunggu giliran
Sebelum mulai race, tim harus standby di kursi yang telah disediakan panitia. Duduknya pun harus sesuai urutan di perahu naga supaya mudah diabsen. Lalu kalau pas sudah standby disitu, yang sial adalah kalau kebelet pipis. Bagaimana tidak sial? Pipis adalah gejala yang seringkali muncul saat kita tegang. Kalau tidak pipis, ya tegang dan rasa kebelet itu tidak pas jika muncul bersama gaes! Jika mau lebih sial lagi, sudah kebelet pipis, kapten tim suruh fokus-fokus-fokus, tapi di tim lain ada sosok mempesona, wah mumet ndase tong!
Kalau sudah masuk race begini, pipis dan pria tampan buyar semua ciyn—Foto milik Juniwulan Dewi, diambil dengan Nikon CoolPix900, diedit oleh Justin Larissa |
Touch Point 2: Saat mau naik perahu naga
Ketika mulai giliran race, tim secara berurutan turun melintasi dermaga menuju perahu. Nah dermaga ini agak lucu, dia ternyata tidak steady alias goyang mengapung tipsy-tipsy gitu. Jadi bagi umat-umat pengidap mabuk laut, ini lumayan mengganggu. Bagi yang hobi teler, ya nikmatin aja sob~
Saat mau naik perahu, kita bisa kena sial juga. Misalnya seperti yang kami alami kemarin, tempat duduk ada yang patah, jadi harus menunggu kursi dibetulin dulu—lagian siapa sih yang duduk disitu sebelumnya? Lancip betul pantatnya. Sial lagi kalau ada bau pesing karena sungguhan kebelet pipis dan tidak ada kesempatan lagi. Untungnya kemarin tidak ada sih.
Touch Point 3: Saat menuju titik start
Setelah naik perahu, tim akan mendayung menuju titik start di seberang sana. Masing-masing tim dibekali dayung, pelampung, kendang, dan ahli kemudi, jadi tim tinggal dayung dan kendanger tinggal gebuk-gebuk sesuai irama dayungan. Nah yang sial, ketika ombak kencang dan tim tidak bisa menjaga keseimbangan, perahu bisa kebalik lho! Sial benar kan gengs. Bukan karena jatuh, tapi malunya itu sih wkwk. Biasanya hal ini dialami para tim premier yang perahunya lebih ramping. Sabar ya bos-bosqu~
Touch Point 4: Saat ada di titik start dan siap-siap dayung
Di titik start, tim akan bersiap di jalurnya masing-masing. Karena lombanya di laut, maka akan butuh waktu untuk membuat semua perahu berada pada garis yang sama. Sebenarnya ya tinggal maju mundur cantik saja sesuai instruksi, tapi kalau pas baru saja selesai disuruh mundur, eh tahu-tahu sudah ada aba-aba ‘attention, go!’ lah piye perasaanmu!? Pasalnya saat start itu, kita butuh energi besar untuk kejar maju. Tapi kalau pas mau maju perahunya masih mundur, kan jadi kehilangan momentum.
Touch Point 5: Saat balapan!
Hal sial seperti yang dialami tim premier saat start bisa terjadi lagi ketika race. Dan kemarin ada tuh yang perahunya terbalik saat balapan, kasihan. Malu wkwk. Selain itu yang bisa bikin sebal adalah ketika ada yang jatuh misal kendangnya jatuh (minggu lalu saat Jakarta Open di BKT Marunda, saya jatuhin kendangnya pas lomba wkwk), atau malah kendangernya jatuh, atau dayungnya patah lalu tidak bawa cadangan, atau kursinya patah lalu tidak bisa duduk, atau kepala naganya tahu-tahu nengok kebelakang, pokoknya macem-macem lah. Tapi dari semua itu tidak ada yang mengalahkan rasa sebal ketika mata terciprat air laut. Wah &8*£9#×F!5¥{₹?%¿!!!!
Piye perasaanmu lagi semangat-semangatnya dayung tahu-tahu kursinya patah? —Foto milik Juniwulan Dewi, diambil dengan Nikon CoolPix900, diedit oleh Justin Larissa
|
Touch Point 6: Saat selesai lomba dan kembali ke dermaga
Tadi sudah disebutkan kan bahwa dermaganya oleng, jadi baik-baik lah saat berjalan ya. Ingat habis dayung sekuat tenaga jiwa dan raga, jadi kemungkinan terpeleset itu besar—bahwa terpeleset tidak melihat menang atau kalah wkwk. Kesialan selanjutnya adalah saat kamu menyadari ada kamera sedang meliput padahal kamu sedang garuk-garuk pantat yang gatal karena air laut. Sial itu.
Touch Point 7: Saat kembali ke basecamp setelah balapan
Satu-satu kesialan yang sebenarnya tidak sial banget juga adalah pas mau jalan kembali ke basecamp. Kenapa? Karena kita akan bertemu tim yang kita-kalahkan dan kita-dikalahkan dan tim-lain-yang-teman-kita. Sialnya dimana? Saat kita mau ajak tos tapi dianggurin wkwk.
Touch Point 8: Saat naik panggung menerima piala
Kok bisa ada kesialan pas naik panggung? Ada lah. Sial kan tidak pemilih, seperti kamu. Kemarin saat naik panggung karena juara 2, backsound kita tuh, emm, apa ya lupa. Tapi ada backsound-nya lah. Jadi seru gitu di atas panggung, ramai-ramai, joged-joged, bagi-bagi medali, lalu pas mau difoto si MC sudah panggil juara 1 untuk menerima penghargaan. Lha gimana ini pesta belum usai kapten! Emm, awkward…
Touch Point 9: Saat pulang
Satu hal yang paling sial saat semua sudah selesai dan siap-siap pulang adalah melihat piala yang diberikan patah hanya karena kesenggol siku! Kok murahan sekali wkwk. Kesialan lainnya adalah ketika ternyata jumlah pemain (termasuk cadangan) lebih banyak ketimbang kalung medali yang dikasih panitia. Ada yang tidak dapat, hiks.
Pemandangannya bagus ya. Ini foto oleh saya wkwk |
Ada yang punya pengalaman sial lain pas balapan perahu naga?
4 Comments. Leave new
perlu kerjasama yang baik ya agar semua lancar, tim hebatlah yang menang
Aku pernah ikutan balapan dayung dan jadi tim paling buncit nyampe finish wkwkwk… ga sinkron kayuhan dayungnya. Rute ke mana kitanya ke mana. Malu dah 😀
Wkwk gapapa mba yang penting semangat!
Iya mba harus selalu bareng. Gak masalah kalau gak cepet-cepet banget asal bareng karena kalau cepet tapi dayungnya berantakan sama aja boong wkwk