


Dulu saya pikir perempuan kelaki-lakian alias tomboy ga akan berjodoh sama alat dandan. Let’s say saya tumbuh sebagai perempuan semacam itu yang jarang banget bersentuhan dengan perlengkapan dandan. Tahun tahun berlalu, ketika waktu kerjaan saya ‘hanya’ skripsi, saya mulai mencoba menelaah kembali apa yang sering saya anggap remeh di majalah Cosmopolitan yaitu rubrik dandan. Saat itu saya cuma berani belajar pake eyeliner, itu juga belinya karena pas bareng sama sahabat yang lagi pingin beli. Setelah saya pake itu sehari-hari, I feel an odd sensation of being painted in face and its pretty addictive. Terus setelah lulus dan masuk kerja di kantor formal, I know I have a good connection with make up things and its been my little holy grail till now.
Here, I wanna share about the accompanying story behind the grooming tools I’ve been selected. And for the first kick-off is my loyal office-mate: PAC Matte Lipstick in Sweet Mocha and Indian Red.
PAC Matte Lipstick memperkenalkan saya pada tekstur creamy sebuah lipstick -which I never tried before. The colours are so Indonesian and wearable in any work-daily-look or on days where I didn’t wear much make up. Warna beige yang agak oranye bikin lipstik ini wearable almost everyday. Saya suka banget banget! Kalian tau siapa orang pertama yang memuji lipstik ini ketika saya kenakan? Dia adalah Bapak saya (terharu).
Sweet Mocha menemani saya masuk ke duina kerja kantoran yang sangat teratur rutinitasnya. Bangun sebelum subuh, berangkat saat udara masih memberikan serangan manja, masuk tepat waktu, belajar perbankan, memakai pakaian rapih, semua terasa sangat rutin (dan sedikit asing sebenarnya). Saya tidak pernah berada di lingkungan seformal ini.
Saya mulai mengamati wanita-wanita di kantor, melihat seperti apa padu padan pakaian kerja, seperti apa blazer yang bisa match di segala jenis kemeja, seperti apa mereka menata jilbab, dan bagaimana mereka merias wajah. Rubrik dandan di majalah Cosmopolitan sudah tidak pernah saya lewati lagi, mampir-mampir ke booth kosmetik pun jadi kesukaan saya. Meskipun kadang ga dandan dan tampil seadanya masih suka saya lakukan (ini kayaknya bawaan dari bayi), tapi saya terus tertarik untuk menambah pengetahuan soal dandan.
Sweet Mocha juga terus mendampingi saya melewati masa-masa pahit yang pernah saya alami di awal masuk dunia kerja. Patah hati, jauh dari rumah, dan dijauhin sama Mas Gepeng (dulu Mas Gepeng perrnah marah karena saya rela balikan sama pacar dengan syarat ga temenan lagi sama dia -yaoloh berasa pacaran sama hansip), stressed out belajar perbankan, pokoknya itu semua rasanya ga enak! Saya mengadu semuanya ke Bapak, menangis, marah, dan saya hanya tau Bapak ini adalah satu-satunya pria yang ga akan pernah menyakiti saya sekali pun. Saya yakin Bapak akan membuat semuanya baik-baik saja. And of course he did.
Pagi harinya Bapak kirim pesan untuk jangan pikirkan apapun, jangan khawatir dengan apapun, lakukan apapun yang saya suka, makan apapun yang saya pingin, beli apapun yang saya mau. Di akhir pesan Bapak bilang, “semangat ya nduk cantik”. Habis itu, saya ambil lagi lipstik yang beberapa waktu lalu sempat absen saya pakai. Saya kemudian melihat pantulan diri saya di cermin, melihat wajah yang sembab tapi, kok, cantik ehehehe. Saya bersemangat sekali pagi itu. Saya suka dengan lipstik dan eyeliner yang saya pulas, saya pakai baju buatan Mama, dan saya minum susu.
Saya lalu beli 6 Princess by Takashi Murakami for Shu Uemura yang magical red sebagai hadiah natal. Kenapa perlu hadiah? Karena saya ‘berhasil’ putus seutuhnya (yeaay), baikan sama Mas Gepeng (terus sekarang jadi calon suami ehehe), bisa menikmati lagi belajar perbankan, bisa makan lahap lagi, dan saya banyak main sama temen-temen. I am happy like crazy!
Hingga tulisan ini di muat, lipstik PAC masih setia terus ada di make up pouch saya. Selalu. Tidak pernah dia tertinggal. Kalo ada lipstik ini di tas, pergi kemana pun saya merasa aman. Saat ini saya ditemenin sama si Indian Red karena yang Sweet Mocha sudah habis.
Jadi begitulah cerita yang muncul bersamaan dengan terjalinnya hubungan yang baik antara saya dan lipstick. Saya menghargai apa saja yang saya beli dan miliki karena mereka juga yang bikin saya menikmati hari. Thanks for reading!